Belajar dari Tegar, Mahasiswa Kedokteran UGM yang Konsisten Dapat IPK 4.00 Selama 6 Semester

Mahasiswa Kedokteran UGM dengan IPK 4.00 selama 6 semester berturut-turut, Tegar Inang Pratama. (tangkapan layar dari Instagram)

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Siapa bilang kuliah di Fakultas Kedokteran cuma bisa dijalani dengan begadang dan stres? Buat Tegar Inang Pratama, mahasiswa FK Universitas Gadjah Mada (UGM), konsistensi dan manajemen waktu justru jadi kunci emas meraih prestasi.

Sejak masuk UGM pada 2022, Tegar belum pernah turun dari IPK 4.00 alias sempurna — dan itu berlangsung selama enam semester berturut-turut!

“Belajar di FK itu berat, tapi kalau kita punya ritme, bisa diatur,” ujar Tegar, dikutip dari laman Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Senin (13/10/2025) lalu.

Tegar mengaku cita-citanya menjadi dokter sudah tertanam sejak kecil. Lucunya, semua berawal dari tontonan anime medis Jepang yang membangkitkan rasa empatinya.

“Dari situ muncul keinginan untuk bisa bermanfaat bagi banyak orang,” katanya.

Perjalanan menuju nilai sempurna tentu nggak semulus jalan tol. Ujian dua pekan sekali, tumpukan materi yang tebal, dan ritme belajar yang padat jadi tantangan tersendiri. Tapi Tegar punya trik jitu: perencanaan mingguan.

“Saya selalu menulis apa yang mau saya lakukan dalam seminggu — mau belajar apa, di mana, dan kapan,” jelasnya.

Menurutnya, manajemen waktu bukan cuma soal disiplin, tapi juga soal mengenal diri. Tegar menyesuaikan tempat dan waktu belajar sesuai kondisi tubuhnya agar tetap fokus tanpa cepat lelah.

“Tinggal konsisten saja selama tujuh semester, insyaallah bisa,” ujarnya santai.

Selain itu, lingkungan belajar juga jadi penyemangat utama. Bersama teman-temannya, Tegar menjaga budaya diskusi dan saling berbagi materi.

“Kami sering cross-check materi. Jadi kalau ketemu, obrolannya ya seputar belajar,” tambah mahasiswa semester tujuh itu.

Sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Tegar punya motivasi ekstra: ingin membalas kebaikan masyarakat lewat ilmunya.

“Saya selalu ingat, kuliah ini dibiayai rakyat. Jadi harus sungguh-sungguh belajar dan punya mimpi untuk mengembalikannya,” tuturnya bijak.

Tegar bukan cuma membuktikan bahwa IPK 4.00 itu mungkin, tapi juga bahwa disiplin, niat, dan kepedulian bisa jadi resep sukses di dunia akademik. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like