
SUARAMUDA.NET, LUMAJANG — Sebuah insiden pencurian motor yang menimpa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lumajang menarik perhatian publik dan mengguncang sejumlah kampus besar di Jawa Timur.
Dalam waktu singkat, beberapa motor milik mahasiswa hilang dicuri di lokasi posko KKN, memicu keputusan tegas kampus untuk segera menarik seluruh mahasiswanya demi menjamin keselamatan di lapangan.
Kejadian bermula pada dini hari 6 Agustus 2025, saat dua motor milik mahasiswa KKN, masing-masing dari Universitas Jember (UNEJ) dan Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, dicuri di Balai Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso.
Para mahasiswa yang tengah beristirahat di ruangan sebelah terbangun oleh hilangnya kendaraan mereka. Pelaku diduga memanjat jendela setelah upaya membobol tembok gagal, sementara CCTV yang menjadi alat bantu pengawasan diketahui sudah tidak berfungsi sejak April lalu, membuat penyelidikan lebih sulit.
Tidak sampai di situ, pada dini hari 8 Agustus, kembali terjadi pencurian terhadap dua motor milik mahasiswa UNEJ di posko KKN yang berlokasi di rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
Pelaku berhasil membobol pagar bertutup rapat dan melarikan dua kendaraan, menambah daftar kerugian yang dialami para mahasiswa.
Menanggapi insiden ini, Universitas Jember dengan sigap mengambil langkah drastis. Seluruh 1.070 mahasiswa KKN yang tersebar di 102 desa di Lumajang ditarik pulang lebih awal.
Keputusan ini ditempuh untuk menghindari risiko lebih lanjut dan memastikan keamanan serta kenyamanan mahasiswa selama masa KKN yang semestinya berakhir pada 20 Agustus.
Sementara itu, UIN KHAS Jember juga menarik mahasiswanya dari Desa Alun-alun, di mana salah satu mahasiswinya menjadi korban pencurian. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen universitas dalam menjaga keselamatan mahasiswanya selama pengabdian masyarakat.
Pihak kepolisian setempat masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti serta meminta keterangan saksi.
Meski tanpa rekaman CCTV, aparat berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan mengimbau masyarakat yang memiliki informasi agar segera melapor.
Insiden ini mengingatkan kembali pentingnya keamanan di lokasi KKN, dimana mahasiswa tidak hanya menuntut ilmu dan berkontribusi sosial, tetapi juga memerlukan perlindungan dari ancaman kriminalitas.
Dukungan bersama antara universitas, aparat desa, dan pihak keamanan diharapkan dapat menghindarkan kejadian serupa di masa mendatang. (Red)