
Oleh: Herna Mulyani, S.Pd*)
SUARAMUDA.NET., JAKARTA – Di era serba digital alias di zaman generasi Alpa seperti sekarang, tantangan keuangan remaja semakin kompleks.
Mudahnya akses terhadap belanja daring, aplikasi paylater, hingga tren investasi instan kerap membuat remaja terjebak dalam perilaku konsumtif dan berisiko. Untuk itu, peran guru sangat vital dalam menumbuhkan literasi keuangan sejak usia sekolah.
Remaja masa kini hidup di tengah banjir informasi dan promosi digital. Tanpa pemahaman yang memadai, mereka bisa tergoda membeli barang yang tidak dibutuhkan hanya demi mengikuti tren.
Ironisnya, banyak di antara mereka belum memahami cara mengelola uang saku, apalagi merencanakan keuangan jangka panjang. Inilah pentingnya literasi keuangan sebagai bekal hidup.
Literasi keuangan bukan sekadar menghitung uang, melainkan juga kemampuan merencanakan, mengelola, dan mengambil keputusan keuangan yang tepat.
Guru, terutama yang mengajar di tingkat SMP dan SMA, memiliki peran strategis untuk mengintegrasikan nilai-nilai literasi keuangan dalam pembelajaran.
Guru bisa memulai dari hal sederhana, seperti mengajak siswa membuat anggaran harian, mencatat pemasukan dan pengeluaran uang saku, hingga membuat simulasi menabung dan investasi.
Kegiatan ini bisa dikaitkan dengan proyek-proyek P5 di Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembentukan karakter dan keterampilan hidup.
Selain itu, penting pula bagi guru untuk menyadarkan remaja agar tidak mudah tergiur pada iklan digital atau tawaran cepat kaya dari investasi abal-abal.
Edukasi tentang risiko pinjaman online ilegal dan pentingnya menabung untuk masa depan harus terus digaungkan.
Tak kalah penting, guru juga bisa melibatkan orang tua dalam pembelajaran literasi keuangan. Sinergi antara sekolah dan rumah akan memperkuat pemahaman siswa dalam membentuk perilaku finansial yang bijak.
Saya Herna Mulyani, sebagai seorang pengajar di sekolah Taruna Bakti rindu sekali memberikan sharing ilmu untuk membangun literasi keuangan.
Sebab dengan bimbingan guru, dan komunikasi aktif pihak keluarga remaja dapat tumbuh menjadi generasi yang bijak dalam mengelola uang, bebas dari jebakan konsumtif, dan siap menghadapi masa depan dengan tangguh secara finansial.
Saatnya sekolah menjadi ladang subur bagi kecakapan hidup, termasuk kecakapan finansial. Ayo kenalkan sejak dini literasi keuangan ini. Jangan remehkan persoalan literasi keuangan pada remaja. Semoga bermanfaat. (Red)
*) Herna Mulyani, S.Pd adalah seorang guru Taman Kanak-kanak yang sampai saat ini masih aktif mengajar di sebuah TK besar di kota Bandung yaitu TK Taruna Bakti. Ia memiliki hobby selain bercerita ia juga mulai senang menulis kisah-kisah inspiratif maupun cerita-cerita pendek tentang fabel. Selain hobby bercerita Perempuan kelahiran Bandung, 19 Maret 1975 ia pun hobby bermain music, ia bahkan menjadi pelatih musik angklung di sekolahnya. Berawal dari mengikuti ajang bercerita Toyota, dan mengikuti lomba bercerita yang di adakan penerbit Erlangga sampai sekarang ia masih memiliki hobbynya tersebut. Semoga dengan menulis puisi, cerpen, cergam, kisah inspiratif mampu memberikan inspirasi bagi pembaca.