
SUARAMUDA, SEMARANG — Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini memimpin rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.
Ratas itu membahas kesiapan pembentukan tanggul laut atau Giant Sea Wall di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.
“Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas mengenai kesiapan pembentukan tanggul laut (Giant Sea Wall) di sepanjang pantai utara Pulau Jawa,” ujar Seskab Teddy, seperti dilansir detik.com, Selasa (10/6/2025).
Teddy mengungkapkan inisiatif itu merupakan salah satu upaya pemerintah melindungi kawasan pesisir yang dianggap rawan terkena dampak perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut.
Pembangunan Giant Sea Wall itu juga diharapkan tidak hanya dapat melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi, tapi juga berfungsi meningkatkan ketahanan lingkungan serta menyediakan sumber air bersih bagi daerah-daerah pesisir yang membutuhkan.
“Pembentukan tanggul ini diharapkan dapat mencegah air rob, meredam penurunan permukaan pantai, dan menjadi reservoir air bersih,” ucap Teddy.
Melalui proyek ini, pemerintah berharap dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai utara Pulau Jawa dan memastikan ketahanan lingkungan yang berkelanjutan untuk masa depan.
Apakah Sampai Pantura Jateng?
Untuk diketahui, Proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall di Pantai Utara (Pantura) Jawa sejatinya masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) baru.
Dikutip dari Kompas, hal itu tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto pada 10 Februari 2025 lalu
Di dalam beleid tersebut, Prabowo menetapkan daftar indikasi PSN 2025-2029 dengan jumlah sebanyak 77 PSN.
Jumlah itu meliputi 29 PSN baru, dan 48 PSN carry over (lanjutan). Dari 29 PSN baru, salah satunya ialah Giant Sea Wall Pantai Utara Jawa yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
Presiden Prabowo Subianto sendiri pernah meminta jajarannya untuk mengkaji pembangunan Giant Sea Wall yang membentang dari Jakarta sampai Cirebon sebagai Program Proyek Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.
Menurut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, arahan tersebut berdasarkan hasil rapat terbatas yang dipimpin Prabowo tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan penyelesaian PSN tahun 2024-2025 pada Selasa (26/11/2024).
“Arahan Bapak Presiden terkait proyek strategis nasional adalah untuk mengkaji terkait dengan Giant Sea Wall. Kan kita sudah buat yang di Semarang-Demak, jalan tol. Nah ini yang minta prioritas mulai dari Jakarta sampai Cirebon,” ujarnya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024), dikutip dari Antara. (Red)