
SUARAMUDA, KUDUS — Senin (26/5/2025) kemarin, Disdikpora Kudus, Jawa Tengah mengaku telah memanggil Kepala SMP 1 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sutrisno, terkait dana study tour yang viral.
Dilansir Murianews.com, Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada menyampaikan, pertemuan tersebut juga menghadirkan siswi kelas IX beserta orangtuanya.
Konon, diduga siswi tersebut ikut berkomentar di media sosial Facebook.
”Tadi ada siswi kelas sembilan bersama ibunya, ada pak Sutris, dan kami sudah ngobrol bersama di sini. Untuk siswinya saya tidak tahu persisnya posting atau berkomentar di Facebook tetapi tadi sudah ke sini dan masalahnya sudah clear per hari ini,” katanya, Senin (26/5/2025).
Harjuna menyampaikan permasalahan transparansi iuran dan dana tabungan study tour itu sudah selesai.
Pihaknya dari Disdikpora Kudus meminta agar saat pengembalian rapot pihak SMP 1 Mejobo menyerahkan data detail rincian tabungan study tour kepada wali murid.
”Arahan kami kepada pak Sutrisno agar menyampaikan data tabungan kepada wali murid saat pengambilan rapot. Harus disampaikan nominal kegiatan sekolahnya serta data tabungan study tour-nya kepada wali murid,” sambungnya.
Dengan langkah itu, lanjutnya, sekolah bisa menyampaikan data fakta jumlah nominal yang digunakan untuk kegiatan sekolah.
Seperti jumlah pembelian kalender, penggunaan kegiatan Rebo Wekasan, kegiatan class meeting dan lainnya.
”Harus disampaikan ke wali murid berapa nominal yang digunakan untuk kalender, untuk kegiatan Rebo Wekasan, kegiatan class meeting. Termasuk data menabung study tour-nya juga harus disampaikan,” terangnya.
Ketika nantinya ada jumlah kelebihan tabungan study tour, Harjuna mengimbau agar ada pengembalian uang ke wali murid.
Sebaliknya apabila ada kekurangan iuran dari siswa terkait kegiatan sekolah juga bisa saling dikomunikasikan.
Harjuna menyampaikan, persoalan tabungan tidak memaksa. Akan tetapi pihak sekolah wajib transparan terkait nominal tabungannya.
”Tabungan itu sifatnya tidak memaksa. Karena tujuannya untuk kepentingan anak sendiri. Hal terpenting harus transparan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, dunia maya dihebohkan dengan keluhan terkait iuran dan tabungan study tour di SMP 1 Mejobo, Kudus, Jawa Tengah.
Keluhan itu diunggah di media sosial, khususnya Facebook. Mereka rata-rata menyoroti transparansi pengelolaan dana yang telah dikumpulkan siswa selama dua tahun. (Red)