
Jakarta, SUARAMUDA – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya pelayanan sepenuh hati bagi jamaah haji Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai arahan kepada jajaran Kementerian Agama dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang akan dikelola langsung oleh Kemenag.
“Ini adalah penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang dikelola Kemenag, jadi kita ingin husnul khotimah. Kita ingin menciptakan senyuman bagi para jamaah haji Indonesia,” kata Nasaruddin di Jakarta.
Menurut Menag, senyuman jamaah haji dapat tercipta dari berbagai aspek pelayanan.
“Mereka sudah tersenyum karena ada penurunan biaya haji. Senyuman berikutnya akan terwujud ketika mereka tiba di tanah suci yang dirindukan, mendapatkan pelayanan terbaik. Dan senyum ketiga adalah ketika mereka pulang menjadi haji mabrur. Karena itu, manasik haji harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh,” jelasnya.
Pelayanan yang aman, damai, dan nyaman, lanjut Nasaruddin, merupakan komitmen utama pemerintah. Presiden Prabowo Subianto pun menekankan pentingnya menjaga komitmen ini.
“Saya optimistis penyelenggaraan haji tahun ini akan berjalan sukses,” tegas Menag.
Tahun ini menjadi tahun terakhir Kemenag menjadi penyelenggara ibadah haji untuk jemaah Indonesia. Mereka akan digantikan oleh Badan Penyelenggara Haji (BPH) yang telah dibentuk Presiden Prabowo Subianto sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
BPH belum menangani haji tahun ini karena persiapan haji yang dilakukan sejak 2024 dipegang oleh Kementerian Agama RI.
Lembaga yang baru seumur jagung ini masih mempersiapkan masa transisi dan memperkuat struktur organisasi.
Apresiasi dari Pemerintah Arab Saudi
Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Haji dan Umrah, Tawfiq F. Al-Rabiah, memberikan apresiasi kepada Indonesia atas pengelolaan ibadah haji yang dinilai profesional dan humanis.
Hal ini diungkapkan Menag Nasaruddin Umar usai lawatannya ke Arab Saudi, Kamis (16/1/2025).
“Kami mendapatkan apresiasi dari Kerajaan Arab Saudi. Mereka menyebut Indonesia tidak hanya memikirkan jamaahnya sendiri, tetapi juga kemaslahatan umat haji secara global. Indonesia mempromosikan haji yang humanis,” ujarnya.
Konsep “haji yang humanis” menurut Nasaruddin adalah ibadah haji yang mencerminkan kedamaian, kesejukan, dan kepuasan batin.
“Bukan memamerkan kekecewaan, tetapi justru menunjukkan kedamaian. Indonesia dianggap sangat memperhatikan kemaslahatan,” imbuhnya.
Menag juga menegaskan bahwa penilaian positif dari Arab Saudi tak lepas dari pengelolaan haji yang profesional.
“Kami langsung melihat di lapangan apa yang perlu diperbaiki, mendiskusikannya, dan langsung menindaklanjuti. Alhamdulillah, semua ini berbuah poin penting dalam penyelenggaraan haji,” ungkapnya.
Saat berada di Jeddah, Makkah, dan Madinah, Nasaruddin memantau langsung persiapan penyelenggaraan haji untuk memastikan pelayanan terbaik bagi jamaah.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen, Menag optimistis penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan menjadi kenangan manis bagi jamaah Indonesia. (*)