Mengenang Gus Dur dan Kyai Munsif Nahrawi: Tahlil dan Yasin Bersama Rayon Averroes Bondowoso

Pengasuh Pondok Pesantren ATQIA Kademangan, Bondowoso, Dr. KH. Madzur Damiri, M, Si saat memberikan tausiyah pada peringatan 40 hari wafatnya Kyai Munsif Nahrawi sekaligus haul Gus Dur yang ke-15 pada 23 Desember 2024

SUARAMUDA, BONDOWOSO — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Averroes Komisariat RBA IAI At-Taqwa Bondowoso adakan tahlil dan Yasin, 40 hari wafatnya Kyai Munsif Nahrawi sekaligus haul Gus Dur yang ke-15 pada 23 Desember 2024 dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Acara ini menghadirkan, Dr. KH. Madzur Damiri, M, Si selaku Pengasuh Pondok Pesantren ATQIA Kademangan – Bondowoso. Acara berlangsung di Masjid Pondok Pesantren ATQIA.

Susunan acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, dan Mars PMII. Pembukaan disampikan oleh Ketua PMII Rayon Averroes, Sahabat Rifky Gimnastiar.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Sahabat Alfandi Anggota baru PMII Rayon Averroes dan tawassul oleh Ketua Komisariat RBA IAI At-Taqwa Bondowoso, Gus Muhammad Ali Faqih.

Pembacaan Tahlil dan Yasin dipimpin oleh Sahabat Ahmad Rifandi, Ketua III Bidang Sosial & Keagamaan PMII Rayon Averroes.

Tausiyah Dr. KH. Madzur Damiri

Acara ditutup dengan Mauidatul Hasanah sekaligus Do’a yang dipimpin oleh Dr. KH. Madzur Damiri, M.Si beliau juga merupakan Da’i Internasional yang beberapakali sudah sering mendakwahkan Islam di Australia, Malaysia, Singapura, Korea hingga Negeri Paman Sam Amerika.

Dalam tausiyahnya, Dr. KH. Madzur Damiri, M.Si mengulas lengkap biografi dan perjalanan hidup Gus Dur sang pendekar pembela rakyat, menuturkan inspirasi kisah tauladan sosok mantan Presiden Republik Indonesia dan Ketua PBNU di masanya.

Acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar anggota baik yang sudah aktif maupun alumni. Selain itu kegiatan ini dapat menjadi bentuk refleksi untuk mengenang jasa dan perjuangan tokoh yang telah berkontribusi untuk bangsa.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa kader PMII se-kabupaten Bondowoso dan pemuda yang aktif dikomunitas Gusdurian Bondowoso.

POV: Acara peringatan 40 hari wafatnya Kyai Munsif Nahrawi sekaligus haul Gus Dur yang ke-15 oleh PMII Rayon Averroes Komisariat RBA IAI At-Taqwa Bondowoso pada 23 Desember 2024

Dalam pembukaannya, Sahabat Rifky Gimnastiar mengatakan Gusdur adalah seorang Presiden Indonesia yang melekat dengan gelar simbolis bapak pluralisme Indonesia.

Ia mengutip kata-kata Gus Dur, “Jika kita mau melakukan perubahan jangan tunduk pada kenyataan, tapi ketika kamu yakin berada dijalan maka teruskan”.

Tokoh Inspiratif

Gus Dur adalah tokoh yang menginspirasi kita untuk selalu berani dan teguh dalam menghadapi rintangan.

Dalam kalimat yang disampaikan beliau, kita bisa menarik kesimpulan bahwa jika kita membuat perubahan yang baik, jangan pernah menyerah hanya karena kenyataan yang sulit atau tidak mendukung. Jika kita percaya apa yang kita lakukan adalah kebaikan maka teruslah berjuang dan jangan pernah berhenti.

Dengan mengikuti kisah Gus Dur yang penuh pengabdian dan perjuangan diharapkan para anggota PMII dapat mengambil teladan dan semangat untuk terus berkarya.

“Gus Dur adalah sosok inspiratif yang pemberani dan pembela kemanusiaan, mementingkan kemaslahatan ketimbang jabatannya sendiri, “tutur KH. Madzkur Damiri dalam tausyiahnya.

“Meskipun kala itu, banyak pembela Gus Dur yang siap mati membela Gus Dur namun Gus Dur menahan inisiatif harapan mereka atas pembelaan mereka kepada Gus Dur saat ia duduk dibangku presiden. Gus Dur berpesan “Tidak ada jabatan didunia ini yang harus dipertahankan mati matian, “lanjutnya.

POV: Pose bersama saat acara peringatan 40 hari wafatnya Kyai Munsif Nahrawi sekaligus haul Gus Dur yang ke-15 oleh PMII Rayon Averroes Komisariat RBA IAI At-Taqwa Bondowoso pada 23 Desember 2024

Gus Dur lebih mementingkan kemaslahatan umat atau rakyat dibandingkan jabatan yang dipegangnya.

Meskipun banyak pendukung yang siap membela dirinya dengan berbagai cara, Gus Dur menekankan bahwa tidak ada jabatan yang perlu dipertahankan mati-matian. Ini menunjukkan kebijaksanaan beliau dalam dalam memimpin dan bentuk zuhud beliau terhadap dunia.

Acara tahlil dan Yasin berlangsung dengan khidmat dan diikuti oleh banyak kader PMII yang ingin mengirim doa kepada Kyai Munsif Nahrawi serta mengenang jasa perjuangan Gus Dur dalam membangun bangsa Indonesia.

Dengan semangat kebangsaan dan kebersamaan, diharapkan acara seperti ini dapat diadakan secara rutin sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada para tokoh yang telah berjuang. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like