FGD FISIP UIN Walisongo Heboh! Bongkar Isu Politik–Ekonomi Terkini Bareng Kesbangpol Jateng

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD), Kamis (20/11).

Kegiatan bertajuk “Stabilitas Politik Ekonomi & Persoalan Masyarakat” ini digelar di Gedung Theater Planetarium UIN Walisongo.

Kegiatan ini dihadiri puluhan mahasiswa, dosen, serta perwakilan pemerintahan daerah, dengan tujuan memperkuat pemahaman publik mengenai dinamika politik, ekonomi, budaya, hingga persoalan sosial yang berkembang di masyarakat.

Kolaborasi ini sekaligus menjadi ruang dialog strategis antara dunia akademik dan pemerintah untuk mencari solusi berbasis riset dan analisis sosial.

FGD menghadirkan tiga narasumber utama antara lain Dekan FISIP UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, Dr. K.H. Rofiq Mahfudz, M.Si, serta Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Walisongo, Dr. (C) Muhammad Mahsun, M.A.

Prof. Imam Yahya dalam pemaparannya menegaskan bahwa stabilitas politik dan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari faktor sosial masyarakat.

“Mahasiswa harus menjadi agen intelektual yang mampu membaca perubahan sosial secara kritis, kompeten, dan eksploratif,” ujarnya.

Perwakilan Kesbangpol Jateng menyampaikan apresiasi atas kemitraan strategis dengan FISIP UIN Walisongo yang dinilai mampu memperkuat literasi politik publik, khususnya bagi generasi muda.

Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut melalui riset, diskusi kebijakan, dan program pengabdian masyarakat.

FGD ini ditutup dengan pemberian cendera mata, kerja sama dan foto bersama antara pimpinan Kesbangpol Jateng dan FISIP UIN Walisongo sebagai simbol penguatan sinergi institusional.

Antusiasme peserta yang memenuhi ruangan menunjukkan tingginya minat mahasiswa terhadap isu sosial-politik kontemporer.

Lewat FGD, FISIP UIN Walisongo kembali menegaskan komitmennya sebagai fakultas yang kompeten, kritis, dan eksploratif dalam membangun ruang akademik yang inklusif dan berdampak bagi masyarakat. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like