
SUARAMUDA.NET, JAKARTA — Pernah dengar ada yang bilang guru dan dosen itu “beban negara”? Eits, kata Hilmi Anwar Almughni, Wakil Ketua II SEMA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, itu pikiran yang ngaco banget.
Menurutnya, justru guru dan dosen adalah aset paling mahal buat masa depan Indonesia.
“Guru dan dosen itu bukan beban, tapi investasi gede buat bangsa. Mereka yang nge-shape manusia Indonesia biar unggul, berkarakter, dan bisa bersaing di level dunia. Tanpa mereka, jangan mimpi bangsa ini bisa maju,” tegas Hilmi, Selasa (19/8/2025).
Hilmi juga ngasih contoh nyata. Singapura yang dulunya cuma negara kecil, bisa jadi raksasa ekonomi dunia gara-gara ngehargain guru.
Jerman? Bisa jadi pusat teknologi dunia karena riset dan pendidikan top class. Tiongkok? Dari “tidur panjang” bisa bangkit jadi kekuatan global modern berkat serius investasi di guru dan dosen.
“Kalau negara-negara itu aja bisa maju karena pendidiknya, kenapa Indonesia masih debat soal guru itu beban atau bukan? Udah jelas, mereka adalah pahlawan peradaban,” tambahnya.
Tapi Hilmi juga ngingetin, penghargaan buat guru dan dosen nggak cuma urusan gaji atau tunjangan. Yang penting juga adalah pengakuan sosial plus kebijakan nyata biar mereka makin semangat ngejar kualitas pendidikan.
“Investasi di pendidikan = investasi masa depan. Jangan sampai guru dan dosen dipandang cuma angka pengeluaran. Karena kalau mereka dilupain, sama aja Indonesia ngorbanin masa depannya sendiri,” tutup Hilmi dengan lantang. (Red)