
SUARAMUDA.NET., BANTUL, DIY – Dusun Cempluk, Dlingo, Bantul, lagi-lagi jadi pusat perhatian. Bukan karena wisata alamnya yang adem, tapi gara-gara gebrakan mahasiswa KKN-PPM UMBY XLVII Kelompok 37 yang sukses bikin warga makin melek digital sekaligus ramah lingkungan.
Pada Jumat (9/8/2025), Balai Dusun Cempluk berubah jadi arena seru-seruan belajar bareng. Mulai dari digital marketing sampai olah limbah minyak jelantah jadi lilin aromaterapi—semua dikemas kece, bermanfaat, dan langsung bisa dipraktikkan warga.
Level Up Pariwisata Lewat Digital Marketing
Salah satu program paling hits adalah Pelatihan Digital Marketing. Nggak cuma teori, tapi langsung bikin katalog desa wisata lengkap berisi spot kece, produk UMKM, sampai daya tarik unik Dusun Cempluk.
“Katalog ini jadi senjata ampuh buat promosi wisata sekaligus dongkrak ekonomi warga,” ujar salah satu mahasiswa KKN dengan bangga.
Dengan katalog ini, warga bisa lebih pede promosiin dusunnya ke wisatawan. Praktis, keren, dan pastinya bakal bikin Cempluk makin dikenal!
Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi
Program kedua nggak kalah gokil: olah minyak jelantah jadi lilin aromaterapi. Yup, limbah rumah tangga yang biasanya dibuang, sekarang bisa disulap jadi produk bernilai jual tinggi.
“Sekaligus jaga lingkungan, sekaligus tambah peluang usaha,” kata salah satu mahasiswa KKN.
Warga antusias banget! Dari yang awalnya skeptis, mereka jadi semangat mencoba bikin lilin wangi yang bisa dijual sebagai produk kreatif khas Cempluk.
Selain dua program unggulan tadi, masih ada rangkaian kegiatan kece lainnya, seperti:
Dampak Nyata Buat Warga
Respon warga? Super antusias! Mereka aktif ikut pelatihan, terutama di digital marketing & lilin aromaterapi. Hasil jangka panjang yang diharapkan antara lain:
Mahasiswa + Warga = Kolaborasi Solid
Program KKN-PPM ini buktiin kalau mahasiswa bukan cuma belajar di kampus, tapi bisa turun langsung bantu masyarakat. Harapannya, meski masa KKN kelar, program ini tetap bisa dilanjutkan warga Cempluk biar manfaatnya makin besar.
Dengan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, Desa Cempluk bisa jadi role model pemberdayaan yang keren, berdaya, dan berkelanjutan. (Red)
Penulis: Norma Cindy Sisilia Sompotan, Prodi Psikologi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta