Dari Sampah Jadi Cuan: Warga Segoro Tambak Diajak Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur Ubah Limbah Organik Jadi Pupuk Cair

Foto bersama masyarakat dan perangkat Desa Segoro Tambak, Sidoarjo beserta Tim PKM UPN Veteran Jawa Timur (dok pribadi)

SUARAMUDA.NET, SIDOARJO — Siapa bilang sampah cuma bikin kotor? Di tangan kreatif, limbah organik ternyata bisa disulap jadi pupuk cair bernilai ekonomi!

Itulah yang dilakukan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur saat menggelar sosialisasi di Desa Segoro Tambak, Sidoarjo.

Kegiatan ini dipimpin oleh Renova Panjaitan, M.T. (Dosen Prodi Teknik Kimia) bersama Dr. Ir. Susilowati, M.T. (Dosen Magister Ilmu Lingkungan) dan beberapa mahasiswa.

Mereka datang dengan misi mulia: mengajak warga, khususnya ibu-ibu PKK, untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk bermanfaat daripada menumpuk di tempat pembuangan sementara.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari Program Bina Desa bertajuk Pemanfaatan Limbah untuk Produk Unggulan Bernilai Ekonomi, yang digelar di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Jatim melalui skema PKM Edukasi.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan, sekaligus melihat potensi ekonomi dari hal-hal sederhana di sekitar mereka. Ini juga bentuk kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan,” ujar Renova.

Sambutan positif pun datang dari warga. Edi Setiawan, perwakilan perangkat desa, menyebut ide ini sejalan dengan rencana jangka panjang Segoro Tambak untuk mengolah sampah organik secara mandiri.

Harapannya, program ini bisa dikembangkan dalam skala lebih besar, sehingga manfaatnya terasa nyata bagi lingkungan dan ekonomi warga.

Ibu-ibu PKK yang hadir tampak antusias. Mereka aktif bertanya soal teknik pembuatan pupuk cair, berbagi pengalaman, hingga berdiskusi cara mengembangkan usaha dari produk tersebut. Suasana pun jadi hidup, penuh tawa, dan semangat kolaborasi.

Di akhir acara, baik tim PKM maupun warga berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya sebagai sosialisasi, tetapi bisa terus berlanjut menjadi gerakan bersama untuk lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan produktif. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like