SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Universitas BPD Semarang baru-baru ini kembali menunjukkan eksistensinya di kancah akademik internasional dengan sukses menyelenggarakan The 2nd International Conference on Business, Accounting, Banking, and Economics (ICBABE) 2025.
Konferensi ini mengangkat tema “Building a Sustainable Future: Leveraging The Intersection of Technology, AI, and Business” dan dilaksanakan secara daring.
Acara prestisius ini menghadirkan para pembicara utama dari berbagai institusi terkemuka seperti National Dong Hwa University (Taiwan), University of Economics and Law Ho Chi Minh (Vietnam), Universiti Teknologi Malaysia, serta perwakilan dari Pemerintah Kota Semarang dan Universitas BPD Semarang sendiri.
Dipandu oleh pemandu acara (MC), acara yang terselenggara pada Selasa, (15/7) itu dimulai dengan opening dilanjut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta laporan panitia yang disampaikan oleh Dr. Himawan Arif Sutanto, SE., M.Si. Adapun sosok Tokoh di Jawa Tengah yang menyampaikan keynote speaker, Prof. Dr. Taofik Hidajat, SE., M.Si., CRBC., CSA., QWP.

Rektor Universitas BPD Semarang, Prof. Dr. Sri Tutie Rahayu, M.Si, turut memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya konferensi internasional ini.
Ia mengatakan, penyelenggaraan The 2nd ICBABE 2025 merupakan bukti nyata bahwa Universitas BPD Semarang terus berkomitmen memperkuat eksistensinya di kancah akademik internasional.
“Di tengah dinamika global dan percepatan teknologi, kami percaya bahwa peran perguruan tinggi harus semakin aktif dalam membangun jejaring keilmuan lintas negara, “ungkap Prof. Tutie, panggilan akrabnya.
“Tema konferensi ini—yang menyoroti kolaborasi antara teknologi, kecerdasan buatan, dan dunia bisnis—sangat relevan dengan tantangan zaman sekaligus selaras dengan arah pengembangan institusi kami,” imbuhnya.

Prof. Tutie menambahkan bahwa keberhasilan konferensi ini menjadi tonggak penting bagi Universitas BPD Semarang dalam mewujudkan visinya sebagai kampus yang unggul dalam riset dan inovasi global, serta mendorong kolaborasi berkelanjutan antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Wadah bagi Akademisi dan Praktisi
Sementara itu, Humas The 2nd ICBABE 2025, Dr. Yanuar Rachmansyah, SE., MM mengatakan, konferensi ini merupakan wadah bagi akademisi dan praktisi untuk berbagi penelitian dan berkolaborasi dalam bidang bisnis, akuntansi, perbankan, dan ekonomi.
“ICBABE bukan sekadar ajang ilmiah, tetapi menjadi jembatan strategis untuk membangun ekosistem riset yang relevan dengan kebutuhan zaman. Di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan AI, forum ini mendorong sinergi lintas disiplin agar mampu menciptakan solusi nyata bagi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Dr. Yanuar.

Ia juga menyampaikan harapannya agar ICBABE terus berkembang menjadi konferensi internasional yang berpengaruh dan berkelanjutan.
“Kami berharap ICBABE tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga menjadi katalisator lahirnya kerja sama riset antarnegara, peningkatan kualitas publikasi ilmiah, serta lahirnya inovasi-inovasi yang dapat menjawab tantangan global, terutama di bidang ekonomi dan teknologi,” pungkasnya. (*)