
SUARAMUDA.NET, JEPARA — Dalam semarak Muharam, SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara, kembali menunjukkan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai keimanan dan kepedulian lewat kegiatan YATAMA (Santunan Yatim dan Piatu).
Kegiatan yang berlangsung di mushola sekolah, pada Jumat (25 /7/2025), disambut antusias para siswa dan dewan guru.
Pada kesempatan itu, Wakil Kepala Sekolah, Asri Linda L., S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah program rutin sekolah yang dikemas dalam nuansa “Jumat Berkah di Bulan Muharam”.
Selain menyantuni siswa yatim dan piatu, kegiatan ini juga merupakan momen untuk menguatkan nilai empati, rasa syukur, dan kepedulian sosial di kalangan siswa.
“Bulan Muharam adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Melalui kegiatan YATAMA ini, kami ingin menanamkan rasa syukur dan semangat berbagi kepada seluruh siswa, “ungkap Asri, dalam sambutannya.
Ia juga mengatakan, sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga menjadi tempat tumbuhnya karakter, kasih sayang, dan kepedulian sosial.
“Semoga kegiatan ini menjadi berkah bagi kita semua. Sedikit tali asih yang diberikan dapat digunakan dengan hal-hal yang baik” imbuhnya.
Ada sekitar 46 siswa SMP Negeri 2 Kalinyamatan yang santunan dari sekolah. Santunan itu adalah hasil gotong royong dan sumbangan dari guru, staf, dan para siswa yang secara sukarela ingin berbagi rezeki kepada siswa yang membutuhkan.
Sebagai pelengkap acara, salah satu guru, Wahyudi, berkesempatan memberikan siraman rohani. Ia menekankan pentingnya mendoakan orang tua, walaupun mereka sudah tiada.
“Anak-anak, walaupun orang tua kalian sudah tiada, jangan pernah berhenti mendoakan mereka. Doa anak saleh dan salehah adalah hadiah yang paling berharga bagi orang tua di alam kubur. Tunjukkan bakti kalian melalui amal kebaikan dan rajin beribadah,” pesannya.
Untuk menutup kegiatan itu, para siswa diajak doa bersama seluruh keluarga besar SMP Negeri 2 Kalinyamatan.
Untuk diketahui, kegiatan YATAMA di SMP Negeri 2 Kalinyamatan didesain sebagai upaya pembentukan karakter dan nilai-nilai religius. Kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa untuk senantiasa bersyukur, berempati, dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari. (Red)