Lewat Gerakan “Satu Kata, Ribuan Arah”, Mahasiswi Ilmu Komunikasi President University Ini Gagas Pendidikan Inklusif dan Kesehatan Mental Bagi Generasi Muda

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Perjalanan ini dimulai dari tempat Dhea belajar makna komunikasi hingga ke Samarinda, tanah kelahirannya—di mana ia menanamkan nilai empati di hati anak-anak.

Suara seorang mahasiswi muda bernama Dhea Yudita semakin nyaring terdengar. Bukan hanya sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi President University, Dhea juga dikenal sebagai aktivis muda Kalimantan Timur yang terus menggerakkan advokasi pendidikan bertajuk “Satu Kata, Ribuan Arah.”

Program ini bukan sekadar kampanye, tapi bentuk kepedulian terhadap krisis sunyi di kalangan generasi muda: Literasi Emosi.

“Banyak anak muda hari ini yang sulit mengenali emosinya sendiri. Padahal, kemampuan mengenali dan mengelola emosi adalah pondasi penting dari pendidikan karakter,” ujar Dhea.

Melalui advokasi ini, Dhea mengunjungi sekolah sekolah seperti SDN 008 Loa Janan Ilir, berkolaborasi dengan Dr. Rizka dan tim dari Puskesmas Trauma Center Loa Janan.

Di sana, ia membuka ruang diskusi, empati, dan pemahaman tentang pentingnya menyuarakan isi hati, bahkan sejak usia dini.

Kiprahnya yang konsisten membawanya pada pencapaian besar dinobatkan sebagai Miss Education Indonesia 2025 dalam ajang Pemilihan Putera Puteri Pendidikan Indonesia 2025.

Kini, Dhea memegang amanah untuk mewakili Indonesia di panggung internasional pada tahun 2026 mendatang.

Namun baginya, gelar tersebut hanyalah alat bukan tujuan. “Gelar ini saya dedikasikan untuk seluruh anak muda dari daerah yang percaya bahwa suara mereka penting. Saya ingin menjadi jembatan antara pendidikan, komunikasi, dan ruang batin yang selama ini terabaikan,” ungkapnya.

Sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi, Dhea merasa bertanggung jawab untuk menciptakan narasi yang membangun. Ia percaya bahwa satu kalimat yang tepat bisa menyelamatkan satu jiwa, dan satu kata bisa mengubah arah hidup seseorang.

Dukungan masyarakat Kalimantan Timur, keluarga, Regional Director Kal-Tim, teman-teman aktivis hingga kampus President University menjadi fondasi kuat dalam setiap langkahnya.

Bersama mereka, Dhea membuktikan bahwa aktivisme, intelektualitas, dan empati bisa berjalan seiring.

Kini, ia bersiap menyampaikan pesan Indonesia di panggung dunia. Dan semuanya dimulai dari satu kata yang membuka ribuan arah. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like