
SUARAMUDA, MOJOKERTO – Mahasiswa program Bina Desa dari UPN “Veteran” Jawa Timur yang sedang bertugas di Desa Karangkuten menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian lokal.
Mereka berhasil menginisiasi dan mendampingi warga dalam pembuatan produk pupuk organik, sebagai terobosan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang mahal dan berbahaya bagi lingkungan.
Tim program bina desa UPNVJT yang melakukan pelatihan ini terdiri dari dosen pembimbing lapangan, Aisyah Alifatul Zahidah Rohmah, S.T. M.t., dan dua mahasiswa yaitu Brilian Jusuf Priambada dan Othman Azam Abia Musa.
Pupuk Organik Cair
Produk pupuk yang dihasilkan, yaitu pupuk organik cair EM-4, dibuat dari bahan-bahan yang melimpah di desa, seperti sisa-sisa pertanian dan limbah perkebunan.
“Kami melihat potensi besar dari limbah organik yang selama ini kurang termanfaatkan. Dengan metode sederhana yang mudah diikuti, kami mengubah limbah menjadi pupuk bernilai tinggi, ” jelas Brilian Jusuf, mahasiswa penggagas program pembuatan pupuk.
Proses pembuatan pupuk ini tidak hanya menjadi proyek bagi mahasiswa, tetapi juga merupakan sesi edukasi dan pemberdayaan bagi masyarakat.
Pembuatan pupuk cair organik dimulai dengan pencacahan bahan, pengukuran dan pencampuran bahan dengan air, EM-4, gula merah cair, dan ragi sesuai takaran ke dalam galon plastik bekas lalu ditutup.
Bahan yang sudah tercampur kemudian difermentasi selama 5-7 hari. Tutup dibuka setiap hari untuk mengeluarkan gas yang terkumpul lalu ditutup kembali untuk melanjutkan fermentasi.
Langkah fermentasi ini akan menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi dan mineral yang dibutuhkan untuk kesuburan tanah.
Diharapkan, produk pupuk organik hasil karya mahasiswa bina desa ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang.
Selain menghemat biaya produksi petani, penggunaan pupuk organik juga akan meningkatkan kesuburan tanah, menghasilkan panen yang lebih sehat, dan mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian di Desa Karangkuten.
Inisiatif ini juga turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8, yakni Decent Work and Economic Growth dengan menciptakan peluang usaha baru dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. (Red)
*) Artikel ini ditulis oleh Brilian Jusuf Priambada dan Aisyah Alifatul Zahidah Rohmah, ST., MT