
Jakarta, SUARAMUDA – Nawal Arafah Yasin, resmi dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah untuk masa jabatan 2025-2030.
Pelantikan ini berlangsung serentak bersama 34 Ketua TP PKK provinsi lainnya di Indonesia.
Nawal Yasin menggantikan Yushinta Dewi Nana Sudjana, istri dari mantan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Prosesi pelantikan berlangsung pada Rabu, 20/2/2025, pukul 16.30 WIB, di Gedung Danareksa, Jakarta.
Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum TP PKK Nasional sekaligus Ketua Umum Tim Pembina Posyandu Nasional periode 2024-2029, Tri Tito Karnavian.
Dalam prosesi pelantikan, Nawal Yasin dan para Ketua TP PKK lainnya naik ke panggung secara bergantian untuk menerima amanah baru mereka.
Di antara tokoh yang hadir dalam acara tersebut adalah Arumi Bachsin, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Tri Tito Karnavian menegaskan harapannya agar para Ketua TP PKK dapat menjalankan tugas mereka dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.
“Pada hari ini, Rabu, 20 Februari 2025, saya melantik 34 Ketua TP PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi se-Indonesia. Semoga ibu-ibu sekalian dapat mengemban amanah ini dengan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Setelah pelantikan, para Ketua TP PKK menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen mereka dalam menjalankan program-program yang telah dicanangkan.
Usai pelantikan, Nawal Arafah Yasin, yang juga merupakan istri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, menyampaikan bahwa jabatan ini adalah langkah awal dalam memperkuat kesejahteraan keluarga di Jawa Tengah.
“PKK memiliki peran besar dalam pembangunan bangsa, mulai dari pemberantasan buta huruf, program Keluarga Berencana (KB), peningkatan swasembada pangan, pendidikan wajib belajar 9 tahun, hingga pengentasan kemiskinan ekstrem dan pencegahan stunting. Semua ini adalah bagian dari perjalanan panjang menuju masyarakat yang lebih sejahtera,” ujar Nawal Yasin.
Ia juga menekankan bahwa Tim Penggerak PKK Jawa Tengah selalu berprestasi dalam berbagai program unggulan. Beberapa program inovatif yang telah dijalankan antara lain PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja Era Digital), AKU HATINYA PKK (Gerakan Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri, Indah, dan Nyaman), serta program pencegahan perkawinan anak “JO KAWIN BOCAH.”
Menghadapi Tantangan dan Harapan ke Depan
Dalam pidatonya, Nawal Yasin menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi keluarga tidak mampu di Jawa Tengah, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta perkawinan anak.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan catatan Komnas Perempuan tahun 2024, Jawa Tengah mencatat 43.280 kasus kekerasan terhadap perempuan, menjadikannya provinsi dengan angka tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.
Selain itu, meskipun angka perkawinan anak mengalami penurunan signifikan dari 13.595 kasus pada 2021 menjadi 7.903 kasus pada 2024, isu ini tetap menjadi perhatian utama.
“Saya bertekad untuk fokus dalam mengatasi tantangan ini dengan menjalankan 10 program pokok PKK secara amanah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017. Dengan sinergi bersama pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, saya optimistis kita bisa mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Tak lupa, Nawal Yasin mengucapkan terima kasih kepada Yushinta Dewi Nana Sudjana serta seluruh pengurus TP PKK sebelumnya atas dedikasi mereka dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi dan kerja keras, TP PKK Jawa Tengah siap mengemban amanah baru demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat di provinsi ini.