KKN, Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Latih PKK Manfaatkan Minyak Jelantah untuk Sabun Cuci Piring, Emang Bisa?

SUARAMUDA, KENDAL — Dengan mengusung tema “Kurangi Limbah, Besarkan Manfaat”, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 83 UIN Walisongo Posko 18 melaksanakan kegiatan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi pada Sabtu, 22 November 2024.

Kegiatan ini berfokus pada pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah yang diadakan di Desa Limbangan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Serta, dihadiri oleh sekitar 20 peserta Ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga).

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan cara mengolah minyak jelantah yang merupakan limbah rumah tangga dan dianggap tidak berguna menjadi produk sabun cuci piring yang memiliki nilai ekonomis.

Selain itu peserta diajarkan langkah-langkah membuat sabun cuci piring. Mulai dari pemurnian minyak jelantah, proses saponifikasi menggunakan larutan basa seperti KOH, hingga penambahan bahan tambahan seperti pewangi dan pewarna. Sehingga menghasilkan sabun cair yang aman digunakan dan ramah lingkungan.

Koordinator Posko 18, Moch Farhanuddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada masyarakat, khususnya perempuan, agar mereka dapat memanfaatkan minyak jelantah menjadi produk yang bernilai ekonomi.

Selain mendukung perekonomian keluarga, kegiatan ini juga diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah.

“Kami berharap dengan pelatihan ini, para peserta tidak hanya mampu membuat sabun cuci piring untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadikannya peluang usaha yang berkelanjutan,” ujar Moch Farhanuddin.

Selain pelatihan, kegiatan ini juga mengedukasi peserta tentang bahaya limbah minyak jelantah bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Narasumber, Dela Arsita, menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari air tanah dan ekosistem perairan.

Oleh karena itu, mengolahnya menjadi produk bermanfaat merupakan salah satu solusi efektif untuk mengurangi dampak negatif tersebut.

Peserta mengaku sangat antusias dengan kegiatan ini. Salah satu peserta, Ibu Yanti, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya.

“Saya jadi tahu bahwa minyak jelantah yang biasanya dibuang ternyata bisa diolah jadi sabun cuci piring. Ini ide yang bagus untuk usaha kecil-kecilan di rumah,” ungkapnya.

Kegiatan ini dapat dukungan penuh dari perangkat desa setempat. Kepala desa, ibu munjiyah, menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa kkn yang telah berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat desa.

“Kami berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan karena sangat membantu masyarakat, khususnya dalam membuka peluang usaha baru,” katanya.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang Posko 18 berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan di masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. (Red)

 

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like