Ikan Guppy dan Filosofi Ketenangan Hidup

Ikan Guppy. (Pinterest)

Oleh: Aquilio Jeane Windy Putra*)

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Tren memelihara ikan hias dewasa ini sudah menjamur di masyarakat. Komunitas-komunitas penghobi ikan hias pun bermunculan dimana-mana, seperti komunitas Koi, Cupang, Arwana, Guppy dan masih banyak lagi.

Diantara banyak jenis ikan hias, ikan Guppy merupakan ikan yang memiliki daya pikat tersendiri dan banyak diminati oleh para penghobi ikan hias.

Ikan berukuran kecil ini dengan warna-warna cantik dan ekor yang eksotis menjadi favorit oleh karena keindahan dan varian jenisnya. Sehingga, tidaklah heran jika ikan ini cukup terkenal dalam kalangan para penghobi ikan hias.

Ikan yang hidup di air tawar ini sebetulnya bukan berasal dari perairan Indonesia. Ikan ini pertama kali ditemukan di perairan Karibia dan Amerika Selatan pada abad ke-19.

Sementara itu, nama “Guppy” diambil dari penemunya yaitu Robert John Lechmere Guppy. Dia adalah sosok ahli geologi yang menemukan ikan Guppy di perairan Trinidad, Karibia pada 1866.

Karakteristik alami ikan Guppy membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya. Pola atau motif warna ikan Guppy rupanya seperti pelangi sehingga orang menyebut ikan dengan sebutan rainbowfish.

Mulai dari warna biru, hijau, kuning, putih, ungu, merah dan memiliki corak atau motif seperti harimau. Ikan Guppy juga termasuk ikan mudah dipelihara dan tidak memerlukan perawatan yang ekstra seperti menyiapkan filter air, lampu ultraviolet dan alat aquarium lainnya.

Selain itu, Guppy merupakan ikan yang mudah berkembang biak. Ia termasuk jenis ikan yang bisa melahirkan anak-anaknya.

Fakta Menarik tentang Guppy

Memelihara ikan Guppy merupakan hobi yang asik dan menyenangkan. Ikan yang menyerupai pelangi ini ternyata tidak hanya memberi keindahan visual seperti memanjakan mata, sarana untuk rekreasi atau menyegarkan pikiran tetapi juga memberi manfaat lain untuk kehidupan manusia.

Lantas siapa sangka ikan ini dapat mencegah penyakit malaria dan demam berdarah?

Guppy sering dipelihara untuk mengurangi populasi nyamuk, baik nyamuk biasa maupun nyamuk penyebab penyakit malaria (nyamuk Anopheles) dan demam berdarah (DBD) (nyamuk Aedes Aegypti).

Dengan mengendalikan populasi nyamuk, penyakit malaria dan DBD dapat dicegah. Orang-orang yang hobi memelihara Guppy membuat atau menempatkan kolam ikan Guppy di luar rumah atau di tempat terbuka yang banyak nyamuk. Hal ini bertujuan agar jentik-jentik nyamuk yang hidup di kolam dapat dimakan Guppy.

Bagi kebanyakan orang, jentik nyamuk seringkali dilihat sebagai larva yang berbahaya, merugikan dan menjijikan. Hal ini disebabkan karena larva nyamuk atau jentik merupakan calon mediator atau perantara penyakit.

Tetapi, bagi para penghobi ikan Guppy, alih-alih menyebut jentik nyamuk sebagai sesuatu merugikan, justru melihat jentik sebagai rejeki. Sebab jentik nyamuk diambil untuk dijadikan pakan alami yang sangat baik bagi ikan Guppy. Pakan alami seperti ini mengandung protein tinggi yang dapat mempercepat pertumbuhan ikan Guppy.

Memelihara ikan Guppy tidak hanya untuk sekadar hiburan atau mengendalikan nyamuk penyebab malaria dan DBD saja tetapi dapat mendatangkan keuntungan yang luar biasa. Sekarang ini, banyak orang mengatakan, “dari hobi menjadi hoki”.

Hal yang sama ketika memelihara ikan Guppy. Bahwa memelihara dan menjual ikan ini dapat meraup keuntungan yang luar biasa. Keunggulan yang ada pada ikan Guppy seperti warna dan corak yang beragam, cara perawatan, cara perkembangbiakan yang mudah dan lain sebagainya membuat Guppy banyak diminati oleh para penghobi ikan hias untuk dipelihara di akuarium atau kolam.

Ketenangan Batin dan Harmonisasi

Memelihara ikan Guppy dapat menciptakan ketenangan batin dan harmonisasi. Hal ini berasal dari hubungan antara penghobi dengan ikan Guppy peliharaannya. Hubungan ini menciptakan suatu relasi yang dalam.

Hewan yang dipelihara dapat dijadikan sebagai teman. Hubungan yang dekat antara ikan Guppy dan si pemelihara dapat membantu si pemelihara untuk berelasi dan menghargai kehidupan dari makhluk hidup lain.

Hubungan ini terjalin ketika para penghobi atau orang yang memelihara ikan Guppy mempunyai beban, persoalan hidup atau sakadar penat dengan pekerjaan, mereka dapat “bermain” dengan Guppy peliharaannya hingga pada akhirnya mereka terhibur dan menjadi tenang.

Model seperti ini disebut juga sebagai aquatic therapy yang didapatkan melalui pemandangan aquarium yang menarik dan memanjakan mata serta model perawatan ikan yang menyenangkan. Aquatic therapy dapat membantu mengurangi stress, meningkatkan mood atau suasana hati, dan mempertajam fokus.

Memang pada dasarnya persoalan hidup yang dihadapi tidaklah cukup diselesaikan dengan interaksi dengan ikan Guppy. Tetapi, hubungan ini dapat menciptakan ketenangan diri dan harmonisasi.

Dalam filsafat China, secara khusus aliran Taoisme menekankan bahwa keselarasan dengan alam adalah jalan untuk mencapai kebahagiaan (Tao). Dengan kata lain, ajaran Taoisme menekankan sumber kebahagiaan dan kedamaian berasal dari interaksi dengan alam dan makhluk hidup lain.

Relasi atau interaksi antara para penghobi dengan ikan Guppy peliharaan merupakan bentuk keselarasan antara manusia dan hewan. Sebab ikan Guppy merupakan bagian dari keseluruhan alam ciptaan yang dapat menuntun manusia untuk memperoleh pelajaran hidup dan kebahagiaan. (Red)

*) Penulis: Aquilio Jeane Windy Putra, Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like