promo

Terbaik! Gali Atlet Muda, Mahasiswa UPI Bandung Lakukan Deteksi Dini Kemampuan Fisik Anak Usia Muda di Desa Karangbenda, Jawa Barat

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung saat melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat

SUARAMUDA, BANDUNG — Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung belum lama ini sukses melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Jabar Caang”.

Salah satu kegiatan unggulannya adalah melaksanakan upaya deteksi dini kemampuan fisik anak usia muda bertempat di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Dalam praktiknya, mahasiswa KKN di bawah bimbingan Geraldi Novian M.Pd ini melakukan tes kondisi fisik anak-anak usia muda di lingkungan Desa Karangbenda, Jawa Barat.

Promo

Sebagai Dosen Program Studi Kepelatihan Fisik Olahraga kampus UPI, Geraldi Novian, bersama David Cholik Perdana serta sembilan mahasiswa lainnya sudah linear melaksanakan program sesuai dengan latarbelakang keilmuan serta kapasitas akademik yang digelutinya. Mereka pun terlibat langsung dan aktif dalam lingkungan masyarakat.

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung saat melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat

“Hal ini juga diharapkan bisa menjadi sebuah motivasi ataupun pembelajaran bagi masyarakat setempat khususnya pelatih di Desa Karangbenda untuk lebih memahami dan melaksanakan tes deteksi dini ini, “tutur Dosen Pembimbing Geraldi Novian, seperti disampaikan pada suaramuda.net, Minggu (22/12/2024).

Ia melanjutkan, program yang dijalankan mahasiswanya memiliki manfaat jangka panjang bagi karir seorang atlet seperti mengidentifikasi potensi dan bakat atlet.

Promo

Selain itu, meningkatkan efisiensi pelatihan, mengurangi risiko cedera, membangun mental dan disiplin atlet, serra meningkatkan prestasi olahraga nasional.

Ketua kelompok, David Cholik Perdana pada kesempatan yang sama mengatakan, deteksi dini kemampuan fisik ini dapat membantu mengidentifikasi potensi dan bakat atlet sejak seawall mungkin.

“Dengan demikian, kita dapat memberikan arahan dan latihan yang tepat untuk mengembangkan kemampuan mereka, “ujarnya.

Pada kegiatan itu mahasiswa UPI dalam program KKN-nya melibatkan Sekolah Sepak Bola Domas yang ada di Desa Karangbenda. Program yang dijalankan, menyasar pada atlet usia muda dengan rata-rata usia 14 – 17 tahun.

David menambahkan, dalam upaya meningkatkan kualitas dan prestasi olahraga sepak bola, tes kondisi fisik menjadi sangat penting. Tes ini, imbuhnya, bertujuan untuk mengukur kemampuan fisik atlet, seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan dan daya tahan.

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung saat melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat

Rangkaian dari pelaksanaan deteksi dini ini yaitu dengan memberikan item test seperti V sit and reach, Dash 20-M Test, squat, dan bleep test.

Dari data yang telah diperoleh pada item test V sit and reach rata-rata atlet mampu mencapai 11 cm, pada Dash 20-M test rata-rata atlet mampu mencapai 3,70 detik, pada squat rata-rata atlet mampu mencapai 30 repetisi, dan pada bleep test rata-rata atlet berada di level 5.

“Diharapkan hasil tersebut dapat dijadikan acuan bagi pelatih untuk merencanakan program latihan bagi atletnya dan meningkatkan prestasi tim dalam kompetisi, “tandas David. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like