
SUARAMUDA, SEMARANG — Di era digital seperti sekarang, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Kemudian, pertanyaan pun muncul, apakah anak-anak boleh menggunakannya juga?
Banyak orang tua khawatir gadget untuk anak akan memengaruhi kesehatan mental dan mengganggu studinya. Namun, tidak dipungkiri gadget juga memberikan dampak positif pada perkembangan anak.
Dampak positif dan negatif gadget
Gadget dapat memberi dampak positif pada perkembangan anak, seperti meningkatkan kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan sosial anak.
Hasil studi Syifa dkk. (2018) menyimpulkan bahwa penggunaan gadget berdampak positif terhadap perkembangan psikologi anak, lebih tepatnya dalam ranah kognitif dan afektif.
Dalam studinya, ditemukan bahwa anak Sekolah Dasar (SD) dapat dengan mudah mencari informasi tentang pembelajaran berkomunikasi dengan teman sebaya melalui gadget.
Kemudahan dalam mengakses informasi ini dapat meningkatkan kreativitas dan pengetahuan anak.
Selain itu, anak juga dapat mempelajari sikap dan nilai yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bisa juga, gadget digunakan untuk media pembelajaran pada anak.
Meski tak sedikit banyak manfaat positifnya, penggunaan gadget pada anak juga mempunyai dampak negatif. Hal itu, terutama adanya penggunaan gadget berlebihan pada anak.
Menyikapi hal itu, Wulan Patria Saroinsong (2016) menyatakan bahwa penggunaan gadget berdampak merugikan pada keterampilan interpersonal anak jika terlalu sering digunakan.
Ketergantungan siswa pada fitur yang ditawarkan smartphone secara langsung membuat mereka malas belajar. Di sisi lain, belajar sangat penting diperlukan dengan adanya dukungan motivasi dari orang di sekitar.
Dengan demikian, sudah seyogiyanya orang tua selalu menanamkan pemahaman akan nilai-nilai karakter bagi anak, agar tidak terjadi penyimpangan karakter akibat dampak buruk dari konten-konten gadget yang ‘menyesatkan’.
Pendidikan karakter ini, sebagaimana Muslich (2011:1) dipahami sebagai suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
Terkait dengan dampak negatif gadget lainnya, dalam kesehatan bisa juga menyebabkan gangguan penglihatan.
Hasil riset dalam jurnal” Environmental Science and Pollution Research international” menyebut keluhan yang paling sering dirasakan ketika menggunakan gadget berlebihan yaitu kelelahan mata, penglihatan kabur, dan iritasi mata.
Pentingnya Kontrol Orang Tua
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan peran orang tua diperlukan untuk menjalin komunikasi yang penuh kasih sayang dengan anak serta mengawasi kegiatan anak sehingga merasa aman dan terlindungiterlindungi (Antara, 27/2/2017).
Sejalan dengan pendapat Yohana Yembise, dapat dipahami bersama bahwa menjadi orang tua berarti memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi kepada anak–anaknya. Selain kasih sayang, kontrol dan pengawasan orang tua menjadi sangat urgen dilakukan.
Terkait dengan penggunaan gadget oleh anak-anak, orang tua sudah sepatutnya melakukan beberapa hal antara lain: pertama, menetapkan batasan waktu. Orang tua perlu menentukan waktu yang jelas untuk penggunaan gadget anak. Batasi waktu bermain gadget, terutama sebelum tidur.
Kedua, sudah seharusnya orang tua membuat aturan yang jelas tentang jenis konten yang boleh diakses anak dan situs-situs yang diblokir. Ketiga, menjadi contoh. Orang tua juga harus menjadi contoh yang baik dengan membatasi penggunaan gadget mereka sendiri.
Keempat, melakukan aktivitas bersama. Saat di lingkungan keluarga, orang tua pantas mengajak anak melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat seperti berolahraga, membaca, atau bermain bersama.
Dan kelima, menjalin komunikasi terbuka. Orang tua sebagai guru perdana dan pertama, wajib membangun komunikasi yang terbuka dengan anak. Itu antara lain, bisa berupa komunikasi tentang pentingnya keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.
Penggunaan gadget pada anak memang tidak bisa dihindari. Namun, orang tua perlu berperan aktif dalam mengontrol dan mendampingi penggunaan gadget anak agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Dengan menetapkan batasan yang jelas, menjadi contoh yang baik, dan berkomunikasi secara terbuka, orang tua dapat membantu anak tumbuh dan berkembang secara sehat. (Red)
*) Penulis: Suci Nur Azizatul Rohmah, mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
*) Artikel ini ditulis dan disusun untuk kepentingan tugas kuliah