promo

Keren Bener, Rikha Ikke Nuriani! Mahasiswa S2 Keguruan Bhs Arab Universitas Negeri Malang ini Kembangkan Bahan Ajar Berbasis Diferensiasi

Rikha Ikke Nuriani, mahasiswa Magister Keguruan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang

SUARAMUDA, MALANG – Bahasa Arab merupakan tantangan tersendiri bagi sebagian peserta didik di Indonesia. Tantangan yang dihadapi ini tidak hanya dari aspek linguistik saja, melainkan juga dari aspek non-linguistik.

Ditinjau dari aspek linguistik, bahasa Arab memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahasa Indonesia, baik dari segi fonologi, morfologi, dan sintaksis.

Adapun dari segi non-linguistik, salah satu tantangannya adalah penyusunan bahan ajar bahasa Arab yang belum memperhatikan kebutuhan, minat, dan profil belajar peserta didik.

Akibatnya, pembelajaran bahasa Arab menjadi pelajaran yang berfokus pada hafalan tanpa memberikan kesan mendalam dan pengalaman bermakna bagi peserta didik.

Promo
Rikha Ikke Nuriani, saat sedang mengembangkan bahan ajar bahasa Arab berbasis diferensiasi di kelas IV SDIT Mutiara Insani Batam

Sebagai upaya menghadapi tantangan tersebut, salah satu mahasiswa Magister Keguruan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang, Rikha Ikke Nuriani, mengembangkan sebuah bahan ajar bahasa Arab berbasis diferensiasi yang diperuntukkan siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Pembembangan bahan ajar yang dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Mahliatussikah, S.Ag., M.Hum., dan Dr. Muhammad Alfan, S.Pd., M.Pd ini berjudul “Asdiqa’ Al-Arabiyyah”, yang berarti para sahabat bahasa Arab.

Pemilihan judul tersebut bertujuan agar bahan ajar yang dikembangkan dapat menjadi sahabat bagi pembelajar bahasa Arab, khususnya pada tingkat sekolah dasar. Adapun, lokus penelitian Rikha ini diselenggarakan di SDIT Mutiara Insani Batam, dengan subjek 57 peserta didik kelas IV.

Rikha dalam rilis yang disampaikan suaramuda.net, Sabtu (9/11/2024) mengaku menggunakan model pengembangan ADDIE. Dikatakan dia, ada lima tahapan yang digunakan dalam pengembangan ini, yaitu Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate.

“Bahan ajar yang dikembangkan memuat empat kemahiran berbahasa (Istima’, Kalam, Qira’ah, dan Kitabah) dengan memperhatikan prinsip-prinsip diferensiasi profil belajar siswa, ” ujar Rikha dalam rilisnya.

Ditambahkan, bahan ajar itu dilengkapi dengan contoh ungkapan bahasa Arab sehari-hari, audio, serta game interaktif yang dapat diakses melalui QR code. Dengan harapan, bahan ajar yang dikembangkan dapat menumbuhkan kebermaknaan bagi siswa dalam mempelajari bahasa Arab.

Fliyer bahan ajar bahasa Arab berbasis diferensiasi

Sementara hasil angket persepsi siswa menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan memiliki daya tarik dan sesuai dengan kebutuhan serta gaya belajar siswa.

“Terima kasih kepada Departemen Sastra Universitas Negeri Malang, LPPM UM, dan SDIT Mutiara Insani yang turut berkontribusi dalam terlaksananya penelitian ini, “ujar Rikha.

Ia juga mengungkapkan, berkat dukungan dari ketiga pihak tersebut, dirinya dapat menyelesaikan pengembangan bahan ajar bahasa Arab berbasis diferensiasi ini dengan lancar dan memuaskan. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo