
SUARAMUDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendapat penghargaan dari Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atas keberhasilan dalam penanganan stunting. Indikator kesuksesan itu tak lepas dari program Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN).
Program SANPIISAN adalah program yang dibuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang dalam upaya pengentasan stunting dan menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), hingga ibu hamil beresiko.
Dari sisi pembiayaan kesehatan di masyarakat, ibu dan bayi mendapatkan layanan universal health coverage (UHC) yang menjamin pembiayaan persalinan dan perawatan bayi baru lahir.
Dilansir dari Kompas (26/6/2024), SANPIISAN berisi berbagai layanan dan sub program yang merupakan upaya promotif preventif bagi calon pengantin dan remaja.
Dalam program ini, para remaja di Kota Semarang mendapatkan pelayanan promotif preventif berupa Generasi Sehat, Bugar, dan Tangguh (Gen-Hebat).
Layanan tersebut dilakukan melalui program pemberian tablet darah, Posyandu remaja, Pelayanan Kesehatan Ramah Remaja, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi, dan deteksi dini faktor risiko.
Sementara itu, pasangan calon pengantin mendapatkan layanan program Calon Pengantin Bugar Produktif Menuju Keluarga Idaman (Tugu Muda).
Setiap pasangan calon pengantin wajib mengikuti edukasi kesehatan reproduksi, keluarga berencana (KB), perlindungan perempuan dan anak, dan perkawinan.
Lewat Program SANPIISAN Dinkes Kota Semarang, Pemkot Semarang berhasil meraih penghargaan dari UN Public Service Awards 2024 di Songdo Convention Center, Incheon, Korea Selatan, Rabu (26/6/2024). (***)