promo

Digitalisasi UMKM di Bangka Belitung: Peluang dan Tantangan Menuju Pasar Global

Siti Rahmawati Siregar, Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bangka Belitung

Oleh: Siti Rahmawati Siregar *)

SUARAMUDA, SEMARANG — Usaha kecil di Bangka Belitung dalam beberapa tahun belakangan berkembang sangat cepat. Dari makanan hingga kerajinan, bisnis kecil mulai giat memasarkan produk.

Mereka kini tak hanya pakai cara biasa, tapi juga lewat internet. Ini jadi tren menarik dan tantangan bagi usaha di masa digital ini.

Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah usaha kecil terus naik tiap tahun. Produk seperti kerupuk kemplang, lada putih, madu pelawan, dan batik cual makin dikenal di luar sana.

Promo

Tapi banyak usaha kecil masih mengandalkan cara jualan offline dan belum sepenuhnya pakai teknologi online dengan baik.

Salah satu contoh sukses adalah “Bangka Craft”. UMKM ini memanfaatkan Instagram dan pasar online untuk menjangkau pembeli di seluruh negeri.

Dengan pemasaran digital yang baik, omzet mereka naik 70% dalam dua tahun. Ini tunjukkan bahwa digitalisasi sudah jadi kebutuhan untuk bertahan.

Namun, digitalisasi UMKM di Bangka Belitung bukan tanpa tantangan. Mereka hadapi kurangnya pengetahuan soal digital, akses internet yang belum merata, dan minimnya pelatihan bisnis modern.

Banyak usaha kecil belum mengerti pentingnya branding, manajemen keuangan online, atau strategi konten untuk media sosial.

Saling Dukung dan Bersinergi

Untuk menjawab permasalahan ini, pemerintah daerah dan komunitas bisnis layak mengadakan pelatihan-pelatihan bagi pelaku bisnis UMKM.

Ada program “Bangga Lokal Bangka Belitung” yang memberi pelatihan e-commerce, fotografi produk, dan manajemen keuangan digital. Harapannya, program ini dapat meningkatkan kemampuan bisnis pelaku UMKM agar lebih siap bersaing.

Mahasiswa Manajemen juga mempunyai peluang yang besar untuk membantu mereka yakni dengan menjadi pendamping UMKM, membantu buat strategi pemasaran, mengurus keuangan, dan digitalisasi operasional.

Dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa bisa membantu mempercepat perkembangan UMKM lokal melaju hingga ke pasar nasional bahkan internasional.

Digitalisasi UMKM di Bangka Belitung butuh kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat.

Kolaborasi penting untuk ciptakan ekosistem bisnis yang adaptif dan inovatif. Dengan dukungan bersama, produk khas Bangka Belitung bisa dikenal dunia dan jadi kebanggaan daerah.

Sebagai generasi muda, mari kita ambil bagian dalam membangun usaha kecil daerah dengan inovasi yang terus berlanjut. Bangka Belitung punya potensi besar, tinggal bagaimana kita kelola dan promosikan dengan tepat. (Red)

*) Siti Rahmawati Siregar, Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bangka Belitung
**) Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah, isi dan pesan dalam artikel bukan menjadi tanggung jawab redaksi

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo