promo

Ada-ada Saja! Habis Ngurusi ‘Gas Melon’, Kini Bahlil Urus Dispenser: Heduh!

SUARAMUDA, SEMARANG – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memang ada-ada saja. Setelah sempat membuat kebijakan kontroversi soal gas 3 kg atau gas melon, kini sedang ribut soal dispenser.

Ya, Menteri ESDM itu baru-baru ini merilis aturan bahwa semua produsen dispenser air minum di Indonesia wajib menggunakan label hemat energi dalam setiap produk yang mereka jual.

Dilansir CNN Indonesia, kewajiban ini ia tuangkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 87.K/ΕΚ.01/ΜΕΜ.Ε/2025.

Promo

Dalam pertimbangannya, Bahlil menyebut kewajiban dijalankan untuk menekan konsumsi listrik nasional.

“Label tanda hemat energi pada kemasan dapat dicantumkan menggunakan 1 (satu) warna kontras,” tulis beleid tersebut yang dikutip pada Selasa (18/3/2025) lalu.

Dalam aturan ini, Bahli menetapkan ada tiga nilai tingkat energi yang wajib diikuti oleh produsen dispenser air minum di dalam negeri.

Promo

Pertama, jenis dispenser pemanas air minum diatur nilai tingkat hemat energi sebesar 292 kWh per tahun.

Kedua, dispenser pemanas dan pendingin air minum diatur nilai tingkat hemat energi sebesar 438 kWh per tahun.

Ketiga, untuk dispenser air minum yang berasal dari impor wajib mencantumkan label tanda hemat energi di negara asal.

Adapun label hemat energi dispenser air minum, baik yang diproduksi di dalam negeri ataupun impor disediakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.

Tak hanya itu, untuk produsen dan importir juga wajib melaporkan produk dispensernya secara berkala melalui website resmi Kementerian ESDM setiap 3 bulan.

Dikatakan, laporan mencakup merek, tipe/model, kapasitas, serta jumlah unit yang diproduksi atau diimpor. (Red/ sumber: CNN Indonesia)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like