promo

Pentingnya Pancasila dalam Mengurai Problematika Bangsa yang Makin Kompleks

Fitri Nurhalizah, mahasiswa S1 Pendidikan Kimia-UNY

Oleh: Fitri Nurhalizah *)

SUARAMUDA, SEMARANG – Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin pesat telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal budaya.

Kemajuan ini membuat masyarakat lebih mudah mengakses berbagai informasi dan hiburan dari berbagai belahan dunia, sehingga budaya asing semakin dikenal dan diadopsi dalam kehidupan sehari-hari.

Promo

Sayangnya, dalam proses tersebut, budaya asli Indonesia mulai tergeser dan semakin kurang diperhatikan.

Kebiasaan-kebiasaan yang dahulu menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, seperti sikap ramah terhadap sesama, semangat gotong-royong dalam berbagai aktivitas, kebiasaan saling membantu tanpa mengharapkan imbalan, serta tutur kata yang santun dalam berkomunikasi, perlahan mulai memudar.

Perubahan ini semakin terlihat karena masyarakat, terutama generasi muda, lebih tertarik pada budaya dari luar yang dianggap lebih modern dan menarik. Akibatnya, banyak nilai-nilai luhur yang seharusnya dijaga dan dilestarikan mulai terabaikan.

Promo

Jika keadaan ini terus dibiarkan, identitas budaya Indonesia bisa semakin terkikis, dan karakter masyarakat yang dahulu dikenal penuh kehangatan serta solidaritas akan semakin berkurang.

Kesadaran untuk tetap menjaga budaya lokal sangat penting agar warisan leluhur tidak hilang begitu saja di tengah derasnya arus globalisasi.

Peran Penting Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terus berkembang di Indonesia.

Banyak persoalan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang sebenarnya dapat diminimalkan dampaknya apabila setiap warga negara memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Persoalan seperti perpecahan akibat perbedaan suku, agama, dan pandangan politik sering kali menjadi sumber konflik di masyarakat karena banyak orang yang lupa bahwa Pancasila mengajarkan persatuan dan kesatuan.

Jika setiap individu mampu memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, maka rasa saling menghormati akan lebih kuat, sehingga konflik yang disebabkan oleh perbedaan dapat dikurangi.

Tidak hanya itu, masalah lain seperti korupsi yang masih merajalela di berbagai sektor pemerintahan dan lembaga negara juga menunjukkan bahwa banyak orang tidak menerapkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan yang menjadi prinsip dasar dalam Pancasila.

Jika pendidikan Pancasila benar-benar ditanamkan sejak dini, generasi penerus akan tumbuh dengan kesadaran bahwa tindakan korupsi adalah perbuatan yang merugikan banyak orang dan bertentangan dengan moral serta etika yang diajarkan dalam Pancasila.

Tidak hanya dalam bidang politik dan hukum, pendidikan Pancasila juga sangat berperan dalam membentuk karakter masyarakat agar lebih peduli terhadap sesama. Masalah kemiskinan, kesenjangan sosial, dan ketimpangan ekonomi masih menjadi tantangan besar bagi bangsa ini.

Jika setiap individu memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, maka kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin dapat dikurangi melalui semangat gotong-royong dan saling membantu.

Nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” seharusnya menjadi pedoman bagi semua orang untuk tidak bersikap egois dan hanya mementingkan kepentingan pribadi.

Sikap saling tolong-menolong dalam berbagai aspek kehidupan akan menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis dan sejahtera. Selain itu, dampak negatif dari globalisasi juga menjadi tantangan yang perlu dihadapi dengan memperkuat pendidikan Pancasila.

Banyak anak muda yang semakin terpengaruh oleh budaya luar tanpa memilah mana yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa dan mana yang bertentangan dengan moral serta adat istiadat yang telah lama dijunjung tinggi.

Penguatan Nilai-nilai Pancasila

Jika pendidikan Pancasila tidak diperkuat, bukan tidak mungkin generasi muda akan kehilangan identitas budaya dan semakin jauh dari nilai-nilai kebangsaan yang seharusnya menjadi bagian dari jati diri mereka.

Ketahanan budaya dan moral generasi muda sangat bergantung pada bagaimana mereka memahami serta mengamalkan ajaran-ajaran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Selain masalah sosial dan budaya, tantangan ekonomi yang semakin kompleks juga dapat dihadapi dengan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam dunia kerja dan usaha.

Semangat gotong-royong dalam membangun perekonomian dapat mendorong terciptanya ekosistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.

Pancasila mengajarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama, sehingga setiap orang diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi tanpa harus mengeksploitasi pihak lain.

Sikap adil dan bertanggung jawab dalam menjalankan usaha atau bekerja akan menciptakan perekonomian yang lebih sehat dan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak.

Tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini tidak dapat diatasi hanya dengan kebijakan pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.

Pendidikan Pancasila menjadi fondasi utama dalam membangun kesadaran kolektif agar setiap individu memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa.

Jika masyarakat memiliki pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila, maka mereka akan lebih mampu menghadapi berbagai permasalahan dengan sikap yang bijak dan bertanggung jawab.

Pendidikan Pancasila seharusnya tidak hanya diajarkan di sekolah secara teoritis, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar nilai-nilai tersebut benar-benar melekat dalam perilaku setiap warga negara.

Menanamkan pendidikan Pancasila sejak dini akan membantu menciptakan generasi yang lebih berkarakter, bermoral, dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Jika nilai-nilai Pancasila terus dilestarikan dan diajarkan dengan baik, bangsa ini akan semakin kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Masyarakat yang memahami dan mengamalkan Pancasila tidak akan mudah terpecah-belah oleh perbedaan, tidak akan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang bertentangan dengan identitas bangsa, dan tidak akan mudah tergoda untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain, seperti korupsi dan kejahatan lainnya.

Oleh karena itu, memperkuat pendidikan Pancasila menjadi hal yang sangat mendesak agar Indonesia tetap kokoh sebagai bangsa yang berdaulat, bersatu, dan berkarakter di tengah arus perubahan zaman yang semakin cepat. (Red)

*) Fitri Nurhalizah, mahasiswa S1 Pendidikan Kimia-UNY
**) Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan
***) Isi dan pesan dalam artikel bukan menjadi pandangan redaksi

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like