Joint Bareng LDNU PCNU Kabupaten Pati, MTs Raudlatut Tholibin Gelar Festival Da’i Muda

SUARAMUDA, PATI – MTs Raudlatut Tholibin Pakis kembali menggelar Festival Da’i Da’iyah, sebuah ajang tahunan yang telah memasuki tahun pelaksanaan ke-3.

Festival ini merupakan bentuk nyata komitmen madrasah dalam menyiapkan generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan berbicara di depan publik dan semangat berdakwah yang kuat.

Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama antara MTs Raudlatut Tholibin Pakis dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PCNU Kabupaten Pati.

Diselenggarakan secara meriah dan penuh antusiasme, Festival Da’i Da’iyah tahun ini menjadi bukti konsistensi madrasah dalam mengembangkan potensi siswa di bidang public speaking keagamaan.

Dalam sambutannya, Kepala Madrasah, H. Nur Khafid, M.Pd.I, menegaskan bahwa festival ini bukan semata-mata kompetisi atau pertunjukan rutin, melainkan bagian dari program strategis untuk membekali para siswa dengan kemampuan tampil dan berbicara di depan umum dengan percaya diri dan penuh integritas.

“Kegiatan ini kami desain sebagai wadah pembinaan dan penumbuhan keberanian siswa untuk tampil sebagai pribadi yang komunikatif dan siap menjadi agen dakwah di masa depan. Dengan festival ini, kami ingin memastikan bahwa lulusan MTs Raudlatut Tholibin tidak hanya pintar dalam pelajaran, tetapi juga siap menyampaikan nilai-nilai kebaikan dengan lisan dan akhlaknya,” tegas H. Nur Khafid dalam sambutannya.

BACA JUGA:

Mengapa Gudang Garam dan Nojorono Ogah Beli Tembakau Temanggung?

Ajang Persaingan Sehat yang Melahirkan Bibit Unggul

Tahun ini, Festival Da’i Da’iyah diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai jenjang kelas, mulai dari kelas VII hingga kelas IX.

Setiap peserta tampil dengan membawakan tema-tema keislaman yang dikemas dalam gaya pidato yang menarik dan menggugah.

Proses penilaian dilakukan secara profesional, mencakup aspek isi, penyampaian, intonasi, ekspresi, serta penguasaan audiens.

Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan persaingan yang sengit, dewan juri menetapkan tiga peserta terbaik sebagai juara:
• Juara 1: Jifan Liya Mardliyah dari kelas 9A
• Juara 2: Nisrina Raudatul Aisi dari kelas 8A
• Juara 3: Emilatuzzuma dari kelas 7A

BACA JUGA:

AI sebagai Teman, Bukan Ancaman!

Ketiga nama tersebut dinilai tidak hanya unggul dalam teknik berbicara, tetapi juga memiliki penguasaan materi yang mendalam, penampilan yang percaya diri, serta semangat dakwah yang kuat.

Pencapaian mereka menjadi cerminan keberhasilan madrasah dalam mengasah bakat siswa secara berjenjang dan berkelanjutan.

Langkah Lanjut: Pembinaan Berkelanjutan oleh Ulama Daerah

Tidak berhenti pada kegiatan festival saja, pihak madrasah bersama LDNU PCNU Pati telah merancang langkah lanjutan berupa program pembinaan intensif bagi siswa-siswi yang dinilai memiliki potensi besar di bidang dakwah.

Pembinaan ini akan langsung dipandu oleh KH. Ilham Supriyanto, Ketua LDNU PCNU Kabupaten Pati, yang dikenal sebagai ulama yang konsisten membina kader-kader muda Nahdlatul Ulama.

BACA JUGA:

Soal Banjir Rob Demak, Wagub Jateng: Penanganan Banjir Pesisir Harus Menyeluruh Lintas Wilayah

Program ini akan difokuskan pada penguatan materi keislaman, pengembangan retorika dakwah, serta pemahaman terhadap konteks sosial-keagamaan yang lebih luas.

Dengan begitu, para siswa bukan hanya tampil fasih dalam pidato, tetapi juga memiliki dasar pemahaman yang kuat dan kemampuan merespons isu-isu keumatan secara bijak dan santun.

Menjadi Ikon Pendidikan Karakter Berbasis Keagamaan

Festival Da’i Da’iyah MTs Raudlatut Tholibin Pakis kini telah menjelma menjadi ikon tahunan yang dinanti, tidak hanya oleh civitas madrasah, tetapi juga oleh masyarakat sekitar yang mendukung penuh kegiatan ini.

Di tengah derasnya arus informasi digital yang kadang menjerumuskan generasi muda pada konten-konten negatif, kegiatan semacam ini menjadi oase yang menyejukkan.

BACA JUGA:

Wadah Inovasi dan Prestasi, AMATAR Gelar Festival Pendidikan 2025

Melalui festival ini, madrasah berhasil mempertegas posisinya sebagai lembaga pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islam, berwawasan kebangsaan, dan peduli terhadap penguatan karakter siswa secara utuh.

Lebih dari sekadar lomba, festival ini adalah proses kaderisasi panjang untuk mencetak pemimpin-pemimpin dakwah masa depan yang cerdas, santun, dan membumi. (Red)

Penulis: Ali Achmadi