suaramuda

Ikuti Pelatihan Bersama Rosatom dan IAEA, Peneliti BRIN Kunjungi PLTN Kalininskaya Rusia

Peneliti BRIN bersama peserta kursus pelatihan teknis tentang pemilihan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diselenggarakan oleh Technical Academy Rosatom dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA)/ dok istimewa

SUARAMUDA, MOSKOW, RUSIA — Bersama 22 peserta lain dari 18 negara, Indonesia mengikuti kursus pelatihan teknis tentang pemilihan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diselenggarakan oleh Technical Academy Rosatom dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan aspek kunci dalam pemilihan lokasi PLTN, termasuk evaluasi faktor geologi, seismik, iklim, sosial, serta keamanan fisik fasilitas nuklir.

Selain sesi kelas, para peserta juga melakukan kunjungan ke PLTN Kalininskaya di Rusia. Di sana, Wakil Kepala Insinyur untuk Keamanan dan Keandalan PLTN, Evgeny Solovyev, memaparkan sejarah dan operasional stasiun tersebut.

“Misi utama PLTN Kalininskaya adalah menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dengan prioritas mutlak pada aspek keamanan, “jelas Solovyev.

Promo
Peneliti BRIN bersama peserta kursus pelatihan teknis tentang pemilihan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diselenggarakan oleh Technical Academy Rosatom dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA)/ dok istimewa

“Dengan mematuhi standar keamanan tinggi, kami menjamin pembangunan berkelanjutan di wilayah sekitar, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung perkembangan sektor sosial, “ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa pemantauan radiasi secara rutin menunjukkan dampak minimal terhadap lingkungan.

“Tingkat radiasi di sekitar PLTN tidak melebihi latar belakang alami yang tercatat sebelum pembangunan reaktor pertama, “tambahnya.

Pengalaman Praktik Langsung di PLTN

Selama kunjungan teknis, peserta diajak melihat ruang turbin unit pertama dan ruang kendali unit ketiga PLTN Kalininskaya.

Program pelatihan ini juga mencakup kuliah dan sesi praktik bersama pakar IAEA dan Rosatom, termasuk:
– John Haddad, Insinyur Infrastruktur Nuklir IAEA
– Michael Salmon, Ahli Keamanan Fisik Nuklir IAEA
– Arzu Altay, Pakar Internasional dari Turki
– Denis Kriventsov, Kepala Departemen Survei Teknik Atomenergoproekt
– Maria Oseeva, Manajer Proyek Internasional Rosatom International Network

Dampak bagi Negara Peserta

Salah satu peserta, Cho Zayer Win, perwakilan Kementerian Energi Myanmar, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi negaranya yang baru memulai program energi nuklir.

“Kursus ini memberikan gambaran lengkap tentang kriteria pemilihan lokasi dan memperdalam pemahaman saya tentang budaya keselamatan. Pengetahuan ini akan diterapkan untuk mendukung pengembangan energi nuklir di Myanmar, “katanya.

Sementara itu peserta dari Indonesia, Nugroho Ari (Kepala Kelompok Penelitian di Badan Riset dan Inovasi Nasional/ BRIN), turut serta dalam program ini.

IAEA terus mendukung negara-negara yang mengembangkan program energi nuklir, dengan fokus pada kepemimpinan, budaya keselamatan, dan sistem manajemen terintegrasi.

Di akhir pelatihan, seluruh peserta menerima sertifikat sebagai tanda kelulusan.

Program semacam ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama global dalam pengembangan energi nuklir yang aman dan berkelanjutan. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo