promo

WNI di Pakistan Diminta Waspada, Buntut Aksi Serang Pakistan-India yang Tewaskan Puluhan Sipil

Ilustrasi ketegangan Pakistan-India (gambar; sindonews.com)

SUARAMUDA, ISLAMABAD — Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah angkatan bersenjata India melancarkan serangan rudal ke beberapa titik di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, Rabu (7/5) dini hari.

Serangan yang diberi nama “Operasi Sindoor” ini dilakukan sebagai respon atas serangan teror di Pahalgam, India, yang menewaskan 26 turis Hindu pada 22 April 2025, pekan lalu.

POV: rumah hancur akibat konflik Pakistan vs India (dok istimewa)

Sebagai balasan, India melakukan serangan dengan meluncurkan rudal pada lokasi yang diduga sebagai pusat pelatihan teroris dan infrastruktur militan di Muzaffarabad (Kashmir), Kotli (Kashmir), Muridke (Dekat Lahore), Bahawalpur (Punjab), Ahmedpur East Dekat Bahawalpur

Menurut sumber dari kantor berita Dawn, Pakistan, kerusakan terjadi pada beberapa bangunan termasuk masjid dan fasilitas publik.

Promo

Islamabad mengklaim serangan ini menyebabkan sedikitnya 31 warga sipil tewas dan 57 lainnya mengalami luka-luka. Sebagai aksi tanggapan, Islamabad juga berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur milik India.

Imbauan untuk WNI

Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Islamabad mengimbau kepada WNI yang tinggal di daerah terdampak untuk segera melakukan relokasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

Sementara WNI yang berada di wilayah lain, diimbau untuk menghindari perjalanan ke perbatasan Pakistan-India hingga situasi membaik.

WNI juga diingatkan untuk menghindari pusat keramaian, kantor pemerintahan, serta fasilitas militer yang berpotensi menjadi target serangan.

Sementara itu, dari pantauan kontributor suaramuda.net para anggota Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan yang tersebar di tiga kota (Islamabad-Karachi-Lahore) masih terlihat melaksanakan aktivitas harian seperti biasa.

“Mereka masih berangkat ke kampus dan mengikuti kajian dialog ilmiah pada umumnya. Hanya saja memang tidak diizinkan untuk bepergian ke luar kota, “tulis Badat Alauddin, kontributor suaramuda.net yang juga pimpinan Majelis Permusyawaratan Anggota PPMI di Pakistan.

“Harapannya, kedua negara menggunakan jalan diplomasi sebagai upaya menyelesaikan konflik sehingga membuat situasi kembali nyaman tentram dan damai, “imbuhnya. (Red)

Penulis: Badat Alauddin
Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) PPMI Pakistan 2024-2025

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo