promo

MWC NU Kecamatan Sukorejo Gelar Halal Bi Halal dan Pembinaan Lembaga serta Badan Otonom NU

Sukorejo, 9 Mei 2025 — Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Sukorejo menyelenggarakan kegiatan Halal Bi Halal dan Pembinaan Lembaga serta Badan Otonom NU, bertempat di Gedung MWC NU Kecamatan Sukorejo pada hari Jumat (9/5). Acara ini menjadi ajang silaturahmi dan penguatan kelembagaan bagi seluruh elemen NU se-Kecamatan Sukorejo.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Wakil Bupati Kendal H. Benny Karnadi, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah sekaligus Instruktur Nasional PKPNU KH. Kholison Syafi’i, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah KH. Mas’ud Abdul Qodir, serta Ketua Muslimat NU Kabupaten Kendal Hj. Niken Larasati. Hadir pula unsur Forkompincam Sukorejo, pengurus MWC NU, pengurus ranting NU, perwakilan dari badan otonom NU seperti Muslimat NU, Ansor, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU dari seluruh wilayah Kecamatan Sukorejo serta tamu undangan.

Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Sukorejo, KH. Reza Pahlevi, dalam sambutannya mengucapkan permohonan maaf apabila dalam penyambutan terdapat kekurangan serta menyampaikan terima kasih atas kehadiran seluruh undangan. “Kegiatan ini sebagai bentuk mempererat silaturahmi antar warga nahdliyyin serta upaya pembinaan kelembagaan yang lebih kokoh dan solid ke depan,” ujarnya.

Promo

Wakil Bupati Kendal, H. Benny Karnadi, dalam sambutannya menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kendal dalam mendukung penuh berbagai program NU, salah satunya dalam hal penyelesaian pembangunan Rumah Sakit NU. “Sinergitas antara pemerintah daerah dan NU adalah bagian penting dari pembangunan daerah, demi membantu umat Islam dan masyarakat luas,” ungkapnya.

Sementara itu, KH. Kholison Syafi’i menekankan pentingnya warga NU memahami NU secara utuh dari tiga aspek, yaitu amaliyah/syariah, aqidah/tauhid, dan sejarah. “Tahlilan, ziarah, sholawat, dan qunut adalah bagian dari amaliyah NU. Dari sisi aqidah, kita harus memahami makna Ahlussunnah wal Jama’ah. Sementara dari sisi sejarah, kita wajib mengetahui dan meneladani perjuangan pendiri NU dalam menjaga Islam dan keutuhan bangsa,” jelasnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa tantangan NU ke depan tidak mudah. Munculnya berbagai paham baru, dinamika sosial, dan tantangan kebangsaan harus dihadapi dengan kokoh oleh NU. “NU harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, memahami dan mengamalkan UUD 1945, Pancasila, serta hadir memberi solusi bagi persoalan umat dan bangsa,” tegasnya.

Acara ditutup dengan doa bersama serta ramah tamah yang mempererat hubungan antar elemen NU di Kecamatan Sukorejo. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah strategis memperkuat kelembagaan NU sekaligus meneguhkan semangat kebersamaan dalam bingkai Ahlussunnah wal Jama’ah dan cinta tanah air.

 

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo