
SUARAMUDA, KUPANG — Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menginisiasi langkah kreatif dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal.
Budaya yang dimaksud adalah budaya warga Desa Paubokol, yang kemudian dilestarikan melalui platform media sosial Instagram @budayalokal_paubokol.
Upaya ini menjadi bagian dari gerakan digitalisasi budaya, sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi desa kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.
Melalui akun Instagram tersebut, mahasiswa Unwira menampilkan beragam konten seputar adat dan tradisi Desa Paubokol.
Salah satu budaya yang diangkat adalah prosesi adat pernikahan, di mana keluarga mempelai laki-laki membawa sejumlah hewan dan hasil bumi sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga mempelai perempuan.
Hewan-hewan ini kemudian dikonsumsi bersama dalam acara, mempererat tali silaturahmi kedua keluarga.
Prosesi dilanjutkan dengan penyambutan resmi oleh keluarga perempuan, penyampaian maksud kedatangan, serta diskusi adat di rumah terpisah oleh keluarga inti kedua belah pihak.
Sementara itu, di halaman rumah, dilakukan penyembelihan hewan—terutama babi—yang darahnya dicampur tuak dan dituangkan di depan rumah sebagai persembahan kepada para leluhur, yakni memohon restu dan perlindungan untuk kedua mempelai.
Akun @budayalokal_paubokol juga menyoroti tradisi keagamaan seperti Misa Pembukaan Bulan Maria di Gua Maria Desa Belobatang.
Kegiatan ini diikuti seluruh umat Paroki Waikomo, termasuk dari Desa Paubokol, dan diakhiri dengan makan bersama makanan lokal.
Setelah misa, warga Paubokol melanjutkan arak-arakan patung Bunda Maria mengelilingi desa, yang kemudian ditempatkan secara bergilir di setiap basis selama Bulan Maria.
Tradisi ini didedikasi untuk memperkuat nilai gotong-royong, kebersamaan, dan penghormatan terhadap warisan leluhur.
Melalui dokumentasi visual dan narasi yang diunggah secara rutin, mahasiswa Unwira berharap budaya lokal Desa Paubokol tetap lestari dan semakin dikenal, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Inisiatif ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan efektif dalam menjaga identitas budaya di era modern. (Red)