promo

Kuliah Perdana Ekonomi Kreatif Kelas FKIP UHAMKA, Dr. Camelia Safitri Awali dengan Semangat Kreativitas

SUARAMUDA, JAKARTA — Semester baru mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) disambut hangat lewat pertemuan perdana mata kuliah Ekonomi Kreatif yang diasuh Dr. Camelia Safitri, M.Pd.

Dalam pertemuan ini, suasana kelas terasa berbeda, penuh semangat, interaktif, dan menginspirasi sejak awal perkuliahan.

Sesi dimulai dengan perkenalan Camelia sebagai dosen pengampu, disertai dengan penjelasan umum mengenai mata kuliah Ekonomi Kreatif, tujuan pembelajaran, serta metode yang akan digunakan.

Untuk menciptakan atmosfer pembelajaran yang lebih hidup, ia mengajak mahasiswa merancang jargon khas untuk mata kuliah ini.

Promo

Dari diskusi tersebut, lahirlah jargon “Mata Kuliah Ekonomi Kreatif: Mata Kuliah yang Mudah dan Menyenangkan” lengkap dengan gerakan yang menyertainya.

Simbol Kekompakan

Jargon ini diharapkan menjadi simbol semangat dan kekompakan mahasiswa selama proses perkuliahan berlangsung.

Pembelajaran Ekonomi Kreatif juga dilakukan di dalam kelas yang sudah di desain sebagai Smart Classroom, yakni lingkungan belajar modern yang mengintegrasikan teknologi digital canggih untuk menciptakan proses pembelajaran yang interaktif, dinamis, dan efektif.

Fasilitas utama yang membedakan dari Smsrt Classroom ini adalah Interactive Flat Panel / Smart Board berupa layar sentuh berukuran besar yang menggantikan papan tulis tradisional.

Hal itu memungkinkan guru dan siswa berinteraksi langsung dengan konten digital seperti gambar, video, dan presentasi secara real-time.

Penggunaan aplikasi seperti Google Workspace for Education, Online Learning UHAMKA (OLU), dan perangkat lunak pembelajaran lainnya untuk mendukung komunikasi, kolaborasi, serta pengelolaan tugas dan materi.

Memudahkan Pemahaman Mahasiswa

Smart classroom ini bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami materi dengan lebih baik melalui pengalaman belajar yang aktif dan berbasis teknologi digital serta mempersiapkan siswa dengan keterampilan teknologi yang relevan untuk masa depan.

Setelah sesi perkenalan dan penciptaan jargon, mahasiswa mulai masuk ke materi inti mengenai pengenalan sektor-sektor dalam ekonomi kreatif.

Selanjutnya, Camelia kemudian menjelaskan bahwa ekonomi kreatif memiliki cakupan yang sangat luas, mencakup berbagai sektor seperti kuliner, desain, kriya, musik, periklanan, hingga pengembangan aplikasi.

Mahasiswa tampak antusias dan aktif dalam memahami masing-masing sektor serta potensinya dalam dunia nyata.

Sebagai bentuk aplikasi awal dari materi yang dipelajari, Camelia memberikan tugas mingguan kepada seluruh mahasiswa.

Tugas tersebut terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
1. Menyusun daftar kelompok dan memilih satu sektor Ekonomi Kreatif yang akan dijadikan fokus produk yang akan dikembangkan.

2. Mengidentifikasi barang-barang bekas yang ada di rumah dan memungkinkan untuk dijadikan bahan dasar produk. Seluruh ide dituangkan dalam bentuk mind mapping sebagai alat bantu visualisasi.

Latihan Berpikir Kreatif

Tugas ini bukan sekadar pekerjaan rumah biasa, tetapi menjadi sarana latihan berpikir kreatif, inovatif, dan solutif dalam mengolah sumber daya yang ada di sekitar menjadi produk bernilai ekonomi.

Harapannya, mahasiswa dapat mengembangkan sensitivitas terhadap peluang bisnis serta membangun pola pikir enterpreneur sejak dini.

Tugas ini juga merupakan upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan kreativitas.

Proses produksi yang meminimalkan limbah dan hemat energi, sejalan dengan prinsip Green Economy.

Dengan menggunakan bahan baku ramah lingkungan atau daur ulang dalam produksi kerajinan sesuai sektor ekonomi kreatif yang sudah dipilih.

Dengan dimulainya perkuliahan Ekonomi Kreatif ini, semangat mahasiswa terlihat semakin kuat untuk mengeksplorasi potensi diri dalam dunia industri kreatif.

Inovasi, keberanian untuk mencoba, serta kemampuan memanfaatkan barang sederhana menjadi sesuatu yang bernilai akan menjadi bekal penting dalam perjalanan akademik mereka ke depan. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo