promo

Fenomena Judi Online di Bangka Belitung, Sudah Saatnya Bergerak Lebih dari Sekadar Memblokir Situs

Devahira Fizatul Aulia dan ilustrasi judi online (dok pribadi)

Oleh: Devahira Fizatul Aulia *)

SUARAMUDA, SEMARANG — Fenomema judi online telah menjadi masalah sosial di Indonesia, termasuk Bangka Belitung—dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan kata lain, apa yang dulunya menjadi perhatian kota-kota metropolitan kini telah menyebar bahkan ke wilayah pulau ini. Hal ini memiliki dampak yang sangat serius, dalam hal disintegrasi masyarakat, pendidikan, dan bahkan lembaga penegakan hukum.

Data terbaru mengungkapkan sebanyak 25 anggota Kepolisian Bangka Belitung telah disanksi karena terlibat dalam kasus judi online. Jumlah ini tergolong cukup banyak jika kita berbicara tentang sebuah institusi yang seharusnya menjadi lembaga penegakan hukum.

Promo

Ini bukan hanya pelanggaran etika, tetapi juga sinyal bahaya bahwa fenomena judi online telah merusak apa yang dulunya merupakan benteng moral yang kuat.

Itu artinya, tidak hanya penegakan hukum yang terjebak, tetapi juga para pelajar dan mahasiswa. Menyorot hal itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung secara terbuka menyatakan bahwa banyak siswa di Pangkalpinang telah kecanduan perjudian online.

Fenomena ini sangat miris. Maka, cobalah kita memikirkan hal itu; para muda yang seharusnya menjadi masa depan bangsa tetapi malah terjebak dalam kegiatan yang menghancurkan logika, merusak secara psikologis, dan sepenuhnya menghancurkan motivasi akademis mereka demi taruhan.

Kini, sudah saatnya generasi muda Bangka Belitung bergerak lebih dari sekadar memblokir situs judi online. (Red)

*) Devahira Fizatul Aulia, mahasiswa Akuntansi, Universitas Bangka Belitung

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo