
SUARAMUDA, SEMARANG — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporannya menyebut sebanyak 15 paramedis dan petugas penyelamat Palestina, termasuk seorang stafnya dibunuh oleh pasukan Israel.
Kabarnya, mereka ditembaki ‘satu per satu’ dan dikuburkan di kuburan massal delapan hari lalu, di Gaza selatan.
Dilansir Republika (1/4/2025), awalnya paramedis yang tergabung Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan pekerja pertahanan sipil sedang dalam misi untuk menyelamatkan rekan-rekan yang telah ditembak sebelumnya.
Namun kendaraan yang ditandai secara khusus dan sangat jelas kemudian diserang oleh Israel di distrik Tel al-Sultan, Kota Rafah.
“Satu per satu, (paramedis dan pekerja pertahanan sipil) tertembak, mereka tertembak. Jenazah mereka dikumpulkan dan dikubur di kuburan massal ini, “kata kepala Ocha di Palestina, Jonathan Whittall, dalam sebuah pernyataan video dilansir the Guardian.
Petugas paramedis itu sejatinya ada di sini untuk menyelamatkan nyawa. Sebaliknya, mereka berakhir di kuburan massal.
Serangan di Hari H Idul Fitri
Sementara itu, detik.com (31/3/2025) dalam laporannya menulis bahwa Israel terus melakukan serangan ke Gaza saat lebaran Idul Fitri.
Israel juga memaksa warga di Rafah yang terletak di selatan Gaza untuk mengungsi.
Dilansir Al-Jazeera, Senin (31/3/2025), pasukan Israel telah melakukan serangan sejak dini hari di Jalur Gaza.
Serangan ini terus terjadi selama 24 jam dan menjadi serangan mematikan, terutama di Khan Younis, di mana pasukan Israel menyerang sedikitnya tujuh rumah dari keluarga yang berbeda.
Serangan ini terjadi sejak hari pertama Idul Fitri yang dirayakan umat Islam Palestina pada Minggu (30/3/2025) kemarin.
Serangan terus berlanjut hingga hari kedua di mana warga Palestina saling mengunjungi sebagai tradisi Idul Fitri meskipun perang terjadi.
Penembakan artileri juga terjadi tanpa henti di bagian tengah Jalur Gaza, tepatnya di Nuseirat, dan juga di daerah yang sangat dekat dengan Koridor Netzarim.
Ledakan telah terdengar di Deir el-Balah dan tiga petani telah tewas di daerah tersebut.
Serangan udara Israel di dekat kamp pengungsi Jabalia telah menyebabkan tiga orang tewas.
Dua korban merupakan warga berusia 30 tahun dan seorang lagi pemuda berusia 19 tahun.
Pasukan Israel memang benar-benar kejam, jahat banget! Mereka tak ingin sama sekali memberikan kesempatan rakyat Palestina untuk merayakan lebaran. (Red)