promo

Bukan Gila, Bukan Jahat: Mengungkap Mitos tentang Intrusive Thoughts dan Cara Menangani dengan PFA

Ilustrasi seseorang mengalami intrusive thoughts/ dok istimewa

Oleh : Fathia Fitri Azahra, mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

SUARAMUDA, SEMARANG — Di tengah meningkatnya kesadaran akan kesehatan me

ntal, istilah intrusive thoughts atau pikiran yang mengganggu mulai sering terdengar.

Meski umum terjadi, banyak orang merasa tertekan, cemas, bahkan malu karenanya.

Promo

Namun, pendekatan Psychological First Aid (PFA) atau Pertolongan Pertama Psikologis hadir sebagai langkah awal untuk membantu mereka mengelola kondisi ini secara efektif dan manusiawi.

Intrusive thoughts adalah pikiran yang datang tiba-tiba, tidak diinginkan, dan sering kali mengganggu.

Pikiran ini bisa berkisar dari kekhawatiran berlebihan hingga ide-ide yang tidak sesuai dengan nilai seseorang, seperti pikiran agresif, seksual, atau blasphemous.

Penting untuk diketahui bahwa memiliki pikiran seperti ini tidak berarti seseorang ingin melakukannya—ini hanyalah produk dari otak yang sedang stres, cemas, atau mengalami gangguan seperti OCD (Obsessive-Compulsive Disorder).

Di sinilah PFA berperan. PFA bisa menjadi alat ampuh dalam menenangkan individu yang terdampak.

PFA dapat membantu seseorang merasa aman, didengar, dan dihargai, terutama saat mereka merasa terganggu oleh pikiran yang tidak mereka pahami.

PFA biasanya mencakup lima komponen dasar: (1) memastikan keselamatan, (2) memberikan kenyamanan emosional, (3) menstabilkan kondisi mental, (4) menghubungkan dengan dukungan sosial.

Dan (5) memberikan informasi serta dukungan praktis. Pendekatan ini dapat dilakukan oleh tenaga profesional maupun orang awam yang telah dilatih.

Menurut American Psychological Association (APA), PFA efektif dalam mencegah berkembangnya gangguan psikologis jangka panjang pasca-trauma.

Meskipun tidak dirancang untuk mengobati gangguan mental, PFA bisa menjadi jembatan penting sebelum terapi profesional dilakukan.

Ahli kesehatan mental juga menekankan pentingnya edukasi publik tentang intrusive thoughts.

Salah satunya adalah psikolog Ethan Smith dari International OCD Foundation (IOCDF), yang menyatakan bahwa “pemahaman yang keliru tentang intrusive thoughts bisa membuat penderita merasa seperti monster, padahal kenyataannya, mereka adalah orang-orang baik yang sedang berjuang.”

Sebagai masyarakat, kita dapat berkontribusi dengan tidak menghakimi, memberikan ruang aman, dan mempelajari PFA untuk membantu orang-orang terdekat kita. (Red)

References;
Bilodeau, K. (2024, March 26). Harvard Health Publishing. Retrieved from Mind and Mood: https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/managing-intrusive-thoughts#:~:text=See%20a%20mental%20health%20professional,see%20someone%20to%20get%20help.

Mark, v. O., Leslie, S., & Alison, S. (2011). Psychological first aid: Guide for field workers. Geneva: WHO Press.

Purdon, C. L. (2009). Mental Control of Unwanted Intrusive Thoughts: A Phenomenological Study Nonclinical Individuals. International Journal of Cognitive Therapy, 267-281.

Tientcheu, V. T. (2021). Intrusive Thoughts. University of East London, 1-7.

International OCD Foundation (IOCDF) – What are intrusive thoughts?
https://iocdf.org/expert-opinions/obsessions-in-ocd-as-intrusive-thoughts-historical-and-clinical-reflections/

 

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo