promo

Apa Iya, di Semarang Ada “Kupat Jembut”, Kuliner yang Diperebutkan Saat Syawalan?

Ketupat Jembut (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)

SUARAMUDA, SEMARANG – Indonesia memang kaya akan tradisi dan juga tentunya kuliner. Tiap-tiap momen, ada aja tradisi yang digelar.

Begitu pun kuliner. Selain ada makanan khas kedaerahan, ada pula kuliner khusus yang memang sengaja disuguhkan saat momen-momen tertentu.

Sekilas Kupat Jembut

Salah satunya adalah “kupat jembut” (Ketupat jembut). Yakni, makanan yang identik dengan daun janur yang dianyam sehingga membentuk wadah untuk dimasukkan beras.

Promo

Ketupat kemudian akan dimasak dalam waktu yang panjang hingga beras di dalamnya matang dan padat.

Bagian tengah ketupat jembut ini ditambahkan sayuran berupa toge yang keluar berantakan dari sela-sela janur.

Akibat penampilannya yang tak biasa, ketupat ini seringkalindisebut sebagai ketupat jembut. Meski begitu, tidak ada kaitannya dengan istilah yang vulgar atau porno.

Biasanya, ketupat ini acapkali mewarnai tradisi syawalan, yang oleh masyarakat Jawa diselenggarakan H plus 7 Lebaran Idulfitri.

Ada di Semarang?

Seperti ditulis detikFood, dalam perayaan syawalan terdapat penyajian kupat jembut. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh sejumlah masyarakat di Semarang.

Mengutip dari Good News From Indonesia, kupat jembut ini hanya disajikan pada saat syawalan.

Untuk diketahui, syawalan atau perayaan lebaran ketupat ini ditentukan pada hari keenam dan ketujuh sejak Idul Fitri merujuk pada kalender Islam.

Lantas, apa iya, orang-orang Semarang menyajikan kupat jembut saat syawalan tiba? Atau, kuliner jenis ini sudah tak ada lagi di era modern saat ini? (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo