promo

Seberapa Penting Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi?

Very Febrian Hutapea, mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Yogyakarta

SUARAMUDA, SEMARANG – Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang utuh. Dengan fungsi dan perannya, yakni mencapai tujuan dari pendidikan nasional.

Oleh karenanya, Pendidikan Kewarganegaraan menjadi proses pendidikan yang didesain untuk membangun keteladanan yang mencerminkan jati diri bangsa yang sejalan dengan nilai-nilai sosial kultural Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan memegang peranan penting dalam membentuk individu yang berwawasan kebangsaan, memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya, serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Promo

Dalam konteks masyarakat yang semakin beragam dan tantangan global yang terus berkembang, PKn menjadi kunci dalam menciptakan generasi penerus yang berintegritas, bertanggung jawab, dan cinta Tanah Air.

Alasan Pentingnya PKn

Alasan utama PKn menjadi sangat penting, karena pendidikan ini mengajarkan nilai-nilai dasar dalam kehidupan bernegara, seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Promo

Pemahaman terhadap nilai-nilai ini membantu menciptakan masyarakat yang harmonis dan memiliki semangat persatuan, meskipun terdapat perbedaan suku, agama, dan budaya yang bisa dimulai dari mahasiswa sebagai tombak penerus generasi bangsa.

PKn juga berperan dalam meningkatkan kesadaran hukum dan demokrasi. Dengan memahami sistem pemerintahan dan hukum yang berlaku, masyarakat akan lebih sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Hal ini mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi dalam kehidupan demokratis, seperti tidak golput dengan menggunakan hak pilih dalam pemilu, menghormati perbedaan pendapat yang ada di kalangan masyarakat, dan mematuhi aturan yang berlaku.

Di era digital saat ini, di mana arus informasi semakin cepat dan kompleks, PKn juga berfungsi sebagai benteng dalam menangkal hoaks, radikalisme, dan intoleransi. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang kebangsaan, seseorang akan lebih kritis dan bijak dalam menyaring informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.

PKn di Perguruan Tinggi

Pada jenjang pendidika perguruan tinggi (PT), Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kesadaran kebangsaan, sikap kritis, dan tanggung jawab sosial.

Dalam lingkungan kampus, mahasiswa sering kali berhadapan dengan berbagai pemikiran, ideologi, serta tantangan sosial yang semakin kompleks. Maka sudah semestinya PKn menjadi landasan penting bagi mereka untuk memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membentuk karakter yang berintegritas.

Salah satu alasan pentingnya Pendiikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah membentuk mahasiswa yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan.

Mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan seperti identitas nasional, Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

Hal ini penting agar mereka dapat berkontribusi secara positif dalam kehidupan bernegara dan tidak terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan prinsip NKRI. Alasan lainnya yaitu untuk mendorong sikap kritis dan partisipatif dalam demokrasi di dunia akademik, mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis dan analitis.

PKn membantu mereka memahami sistem politik, hukum, dan pemerintahan sehingga mereka dapat menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab, misalnya dengan berpartisipasi dalam pemilu, organisasi sosial, atau diskusi kebijakan publik.

Hematnya, PKn di perguruan tinggi bukan hanya sekadar mata kuliah wajib, tetapi juga sebuah investasi dalam membangun generasi muda yang cerdas, kritis, dan memiliki semangat kebangsaan.

Dengan pemahaman yang baik tentang kewarganegaraan, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

*) Penulis: Very Febrian Hutapea, mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Yogyakarta
**) Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan
***) Isi dan pesan dalam artikel bukan menjadi pandangan redaksi

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like