
SUARAMUDA, SEMARANG – Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang hingga saat ini menjadi mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan, bukanlah tanpa alasan.
Kehadirannya menjadi bukti betapa pentingnya pemahaman mengenai kehidupan bernegara bagi generasi muda dalam menghadapi arus perubahan zaman yang semakin dinamis.
PKn memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk karakter pelajar agar menjadi warga negara yang baik.
Di era globalisasi yang ditandai dengan derasnya arus informasi, keberadaan PKn semakin relevan untuk membekali generasi muda dengan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan.
Saat ini, pelajar hidup berdampingan dengan kecanggihan teknologi dalam kesehariannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut mereka untuk cepat beradaptasi agar tidak tertinggal oleh zaman.
Namun, globalisasi tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga nilai-nilai asing yang terkadang bertentangan dengan budaya bangsa.
Oleh karena itu, generasi muda harus mampu menyaring informasi dan mengambil manfaat positif dari globalisasi, tanpa kehilangan identitas kebangsaan mereka.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan arus globalisasi, penting bagi generasi muda untuk tetap mengenali jati diri mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Kita memiliki sejarah panjang perjuangan, semangat kebhinekaan, dan nilai-nilai luhur yang harus terus dijaga. Rasa cinta tanah air perlu ditanamkan dalam hati, pikiran, dan tindakan sehari-hari.
Dalam konteks ini, pendidikan memiliki peran utama dalam membangun kesadaran ini, salah satunya melalui PKn.
Mata pelajaran ini hadir untuk mendidik generasi muda agar memahami bahwa mereka adalah bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pembentukan Karakter Bangsa
PKn diajarkan di setiap jenjang pendidikan dengan tujuan membentuk karakter pelajar agar tumbuh dengan kesadaran nasionalisme dan kebangsaan yang kuat.
Tanpa adanya pendidikan kewarganegaraan, generasi muda berisiko kehilangan arah dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Negara Indonesia bukanlah negara yang hanya mengutamakan kebebasan tanpa batas, tetapi negara yang berdiri di atas nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan.
Oleh karena itu, menjaga nilai-nilai budaya dan keberagaman dari pengaruh negatif globalisasi adalah tugas kita bersama. Jika bukan kita yang menjaga Indonesia, lalu siapa lagi?
Masa depan bangsa juga harus tetap terjaga agar anak cucu kita dapat menikmati keindahan Indonesia yang kaya akan keberagaman.
Lebih dari sekadar mata pelajaran, PKn memberikan pemahaman mendalam mengenai hak-hak warga negara, seperti hak atas pendidikan, kebebasan berpendapat, dan kehidupan yang layak.
Di sisi lain, PKn juga menanamkan kesadaran akan kewajiban, seperti membayar pajak, menaati hukum, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Ada relevansi yang kuat akan pengamalan PKn kepada generasi muda. Dengan pemahaman yang baik tentang hak dan kewajiban, generasi muda dapat tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan masa depan tanpa kehilangan identitas kebangsaan mereka.
*) Penulis: Indira Isma Wardani, mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Yogyakarta
**) Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan
***) Isi dan pesan dalam artikel bukan menjadi pandangan redaksi