
SUARAMUDA, BEIJING – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok sukses menggelar Seminar Nasional & Konferensi Cabang Istimewa IV bertajuk “Refleksi 75 Tahun Hubungan RI-RRT”.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (8/3/2025) ini menghadirkan pakar dan akademisi, membahas dinamika hubungan diplomatik, tantangan ketenagakerjaan, serta peluang ekonomi dan sosial antara Indonesia dan Tiongkok.
Digelar secara hybrid daring dan luring, acara ini dihadiri lebih dari 200 peserta dengan latarbelakang akademisi, jurnalis senior, perwakilan organisasi keagamaan dan buruh, serta mahasiswa Indonesia di Tanah Air maupun di Tiongkok.
Bertindak sebagai narasumber, antara lain Jurnalis Senior Harian Kompas dan Sekjen Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok Indonesia (PERHATI) Iwan Santosa, Presiden NU Labor Confederation H. Irham Ali, M.A., serta Direktur Sino Nusantara Institute/ PCINU Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri.
Dipandu Dosen Hubungan Internasional UIN Jakarta, Sarah Hajar Mahmudah, seminar tersebut menyisakan beberapa poin penting antara lain terkait diplomasi ekonomi, investasi Tiongkok di Indonesia, serta people-to-people diplomacy serta kaitannya dengan persepsi publik.
Seminar yang dimulai sejak pukul 15.30 WIB itu berakhir pada pukul 17.30 WIB. Adapun acara tersebut didukung oleh Sinergi Mandarin Centre, suaramuda.net, Radio Nur 88,5 FM, Sino Nusantara Institute dan PERHATI. (Red)