Pendidikan Pancasila bagi Generasi Z, Seberapa Penting?

SUARAMUDA, SEMARANG — Pendidikan Pancasila sangatlah penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Terlebih bagi generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa dengan memiliki kesadaran tinggi akan identitas nasional.

Pancasila yang merupakan dasar negara ini menjadi pedoman kehidupan untuk membentuk karakter terutama pada generasi z yang dimana generasi ini lahir dan tumbuh di masa-masa globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Lahir dan tumbuh di era digital dan globalisasi, tentunya generasi z menghadapi tantangan dan isu-isu global yang ada.

Berbekal mendalam mengenai nilai-nilai Pancasila, gen z dapat menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan tersebut dengan berpegang pada nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila. Dengan begitu, generasi z bisa menangani masalah yang ada dengan bijaksana, tidak semena-mena.

Melalui penerapan nilai-nilai pada Pancasila, gen z tidak dengan mudahnya termakan oleh informasi-informasi yang tidak diketahui kebenarannya karena disitulah mereka mampu untuk berpikir kritis terkait menerima segala informasi dalam bentuk apapun. Terlebih gen z ini merupakan salah satu generasi yang lebih paham terkait dunia teknologi dan informasi di dunia ini.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pendidikan Pancasila ini sangat berpengaruh terhadap partisipasi dan kontribusi generasi muda untuk terus berkembang dalam kegiatan apapun yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain.

BACA JUGA:

Pendidikan Pancasila dan Upaya Membangun Karakter Bangsa

Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila diajarkan bagi anak-anak sedari dini karena akan berpengaruh terhadap sikapnya baik dari kecil itu juga hingga ketika mereka menjadi pribadi yang dewasa kelak.

Pancasila sudah seharusnya menjadi pedoman moral bagi seluruh masyarakat Indonesia, terlebih bagi generasi muda agar menjadi warga negara yang bijak dan bertanggungjawab dalam melakukan kegiatan apapun.

*) Pikasari Diah Putri, mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Yogyakarta
**) Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan
***) Isi dan pesan dalam artikel bukan menjadi pandangan redaksi