
Oleh: Niken Davi Ariyati*)
SUARAMUDA, SEMARANG — Indonesia adalah negara yang unik karena memiliki ciri khas keragaman dari budaya, suku bangsa, agama, hingga aliran-aliran kepercayaan. Keberagaman tersebut terlihat jelas dari Sabang sampai Merauke.
Keragaman yang ada tumbuh dan berkembang bersatu-padu dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang plural. Dari keragaman itu pula, Indonesia dibangun dengan dasar dan azas tunggal Pancasila.
Menurut Padilah A N & Dewi D A (2021) Pancasila berperan penting dalam membangun kesadaran dalam pengukuhan toleransi dalam kehidupan. Nilai-nilai luhur Pancasila yang hendaknya menjadi pedoman hidup perlu diamalkan, diterapkan, serta diaktualisasikan dalam kehidupan.
Namun seiring dengan adanya globalisasi, perilaku masyarakat dari generasi ke generasi nampak semakin berubah. Dengan kondisi Indonesia yang sangat heterogen, berbagai permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat pun tidak dapat dielakkan.
Problem Intoleransi
Berkembangnya globalisasi di tengah-tengah kehidupan yang heterogen, tentu sedikit banyak berpengaruh pada perilaku kelompok masyarakat. Jika demikian, hal ini tentu menimbulkan berbagai permasalahan dan salah satunya adalah intoleransi.
Intoleransi merupakan bentuk konflik dan termasuk pada diskriminasi yang termanifestasi dalam bentuk-bentuk pelarangan hingga pemaksaan pada masyarakat minoritas.
Intoleransi merupakan kebalikan dari toleransi yang identik dengan kerukunan serta keserasian hidup bermasyarakat (Sukmayadi Q M A., Sardin., & Utami N F ;2 023).
Intoleransi dapat terjadi dikarenakan beberapa hal. Pengaruh globalisasi dapat menjadi penyebab karena globalisasi membawa kemudahan akses budaya dan interaksi antar kelompok.
Hal ini mempunyai berbagai dampak positif, namun kemudahan akses juga dapat menimbulkan berbagai stereotip dan prasangka yang kurang baik dalam memandang perbedaan dari kelompok lain.
Gencarnya media sosial juga berpengaruh terhadap gencarnya berbagai informasi yang mengalir, namun segala informasi tidak dapat dikatakan baik seluruhnya, tak jarang ideologi intoleransi juga tersebar melalui media sosial.
Pendidikan Pancasila sebagai Jawaban
Dengan berbagai penyebab permasalahan intoleransi yang hadir di era globalisasi ini, Pendidikan Pancasila hadir untuk mengajarkan penerapan hal-hal sesuai dengan nilai luhur yang tetkandung dalam lima sila Pancasila.
Hadirnya Pancasila dalam pendidikan dapat menjadi ‘tameng’ permasalahan intoleransi yang terjadi. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan hal yang juga akan berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman (Sinaga A., et all., 2024).
Hadirnya Pancasila dalam pendidikan dapat menjadi sarana dalam mengajarkan nilai-nilai karakter dan membangun kepribadian atas nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup.
Pendidikan Pancasila dapat menambah pemahaman dan edukasi terkait keheterogenitas bangsa. Hal ini juga dapat membangun kesadaran masyarakat umum dan generasi muda terkait pentingnya bertoleransi satu sama lain untuk membina kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Apabila pemahaman dan edukasi kurang tersampaikan maka dapat memperburuk kesadaran masyarakat dan generasi muda untuk senantiasa bertoleransi sehingga memicu sikap intoleransi di tengah penyebab yang terus terjadi.
Tumbuhkan Nalar Kritis
Hadirnya Pendidikan Pancasila dapat mengembangkan pola berpikir kritis. Pembelajaran dengan dasar nilai-nilai luhur Pancasila secara tidak langsung akan menumbuhkan pola berpikir kritis terkait informasi benar salah dan baik buruk sehingga akan menjadi lebih selektif.
Dalam hal ini maka generasi muda akan memiliki kemampuan untuk membuat keputusan antara hak yang sebaiknya diterima atau tidak termasuk dengan ideologi intoleransi yang hendaknya tidak diterima. Hadirnya Pendidikan Pancasila akan senantiasa menumbuhkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini akan meningkatkan pemahaman terkait hak dan kewajiban bagaimana berperilaku dan memperlakukan orang lain dengan bermoral sesuai dengan hak dan kewajiban yang telah diajarkan dalam nilai-nilai kehidupan Pancasila. Dari situ pula muncul kesadaran untuk turut membangun sikap toleransi guna mencegah perilaku intoleransi sekaligus.
Pada tataran implentasi, Pendidikan Pancasila sangat urgen untuk diterapkan pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Sebab, selain penting sebagai pondasi generasi muda, juga ideal untuk mencegah berbagai permasalahan bangsa termasuk intoleransi.
Hadirnya Pendidikan Pancasila akan membawa dan menuntun setiap generasi untuk bersikap dan berpedoman untuk menjadi pribadi yang luhur sesuai dengan pengajaran nilai-nilai Pancasila yang baik.
Pancasila akan selalu menjadi pondasi seluruh masyarakat Indonesia dalam berperilaku dan memanusiakan manusia sehingga hadirnya Pancasila dalam dunia Pendidikan akan selalu penting untuk melindungi dan melestarikan segala nilai-nilai luhur kehidupan yang akhirnya akan menciptakan kondisi kehidupan yang rukun dan damai dengan rasa toleransi yang tinggi. (Red)
*) Niken Davi Ariyati, Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta