
SUARAMUDA, KUDUS – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Kudus sukses menggelar Pelatihan Dai Pelajar Muhammadiyah (PDPM) I Kolosal, yang diselenggarakan pada 25–27 Maret 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kudus, Majelis Tabligh PDM, Kepala Sekolah MI Muhammadiyah 1, serta jajaran Pengurus PD IPM Kudus.
Sebanyak 27 peserta dari Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Cabang (PC) IPM se-Kabupaten Kudus turut serta dalam pelatihan ini.
PDPM I Kolosal ini bertujuan untuk mencetak kader-kader dakwah yang militan dan siap berkontribusi bagi umat, persyarikatan, serta bangsa.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat berislam, berilmu, dan berorganisasi di kalangan kader IPM, sekaligus memperkuat loyalitas mereka terhadap Muhammadiyah.
Mengusung tema Progressive Youth: Spreading Da’wah, Inspiring Change, pelatihan ini menjadi wadah bagi peserta untuk berkembang menjadi pribadi yang tidak hanya cakap dalam berpikir, berkata, dan bertindak, tetapi juga mampu menyebarkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua panitia, Neysa, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat mencetak dai-dai muda yang kompeten dalam menyampaikan dakwah serta menjadi agen perubahan di masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya memiliki kecakapan berpikir, berbicara, dan bertindak, tetapi juga mampu menyebarkan nilai-nilai kebaikan. Kami berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat dakwah ke lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Selama tiga hari pelatihan, para peserta mengikuti berbagai sesi pembelajaran, diskusi, serta praktik dakwah.
Kegiatan ini diharapkan dapat membekali mereka dengan ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadikan mereka teladan dalam berdakwah.
Sebagai penutup acara, Ketua Umum IPM memberikan semangat kepada para peserta melalui sebuah pantun yang menghibur namun penuh makna:
“Velocity jadi tren buka bersama,
Sampai-sampai tarawih terlupa.
Selamat berjuang para dai muda,
Jadilah pelopor, pelangsung, dan penyempurna bagi umat dan bangsa.” (Red)