
SUARAMUDA, SEMARANG — Kabar gembira buat warga Semarang, dan juga Jawa Tengah. Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi shalat id di tempat bersejarah, Lawang Sewu adalah jawabannya.
Ye, benar. Gedung bersejarah di Semarang, Lawang Sewu, bakal dibuka untuk shalat Idul Fitri. Lokasi itu diperkirakan bisa menampung sekitar 700 jemaah.
“KAI Wisata akan menggelar Salat Idul Fitri 2025 di area terbuka Lawang Sewu. Lawang Sewu siap menyambut pengunjung setia pada hari Lebaran mendatang dengan kapasitas sampai 700 orang,” kata Direktur Utama KAI Wisata, Hendy Helmy, dalam keterangannya dikutip detikJateng, Kamis (27/3/2025) kemarin.
Lebaran tahun ini tepatnya pada Senin (31/3), akan menjadi kali pertama Lawang Sewu menjadi lokasi salat Idul Fitri.
Nantinya, Lawang Sewu akan dibuka mulai 05.30 WIB dan digratiskan hingga 08.30 WIB untuk jamaah salat Id.
Nah, baru selanjutnya, operasional akan normal kembali, dibuka pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB.
Beribadah Sekaligus Berwisata
Terpisah, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengajak masyarakat untuk beribadah sekaligus menikmati wisata di Kota Semarang.
“Kalau ada waktu muter ya nanti habis shalat Id, shalat Idul Fitri itu juga ini kayak wisata tersendiri lho, karena saat itu semua orang ngumpul di banyak titik, di balai kota, di Lawang Sewu, di Simpang Lima. Macet? Kira-kira iya sih tapi sebentar di tengah-tengah kota,” ungkap Agustina saat melakukan tinjauan one way di Gerbang Tol Kalikangkung, sebagaimana dilansir Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).
Agustina juga berharap para pemudik dapat menikmati pariwisata di Kota Semarang, di mana Pemkot Semarang telah menyiapkan berbagai destinasi wisata yang akan dibuka sejak H-1 Lebaran hingga H+5 Lebaran 2025.
“Ada banyak sekali kegiatan ya, di Semarang Zoo, di Pantai Marina, di the gemm of Kota Semarang itu Lawang Sewu, terus Kota Lama, ada POJ, itu komplet deh. Tadi kita lihat persiapannya dari atas heli itu kelihatan tuh mereka manggul hiasan-hiasan di Gua Kreo. Ada berbagai macam atraksi nih,” imbuhnya.
Agustina juga memastikan bahwa manajemen lalu lintas dengan penerapan sistem one way lokal berhasil mencegah kemacetan di Kota Semarang. (Red)