promo

Mengurai Perbedaan Pendapat Datangnya Malam Lailatul Qadar, Simak Di Sini!

SUARAMUDA, YOGYAKARTA – Malam Lailatul Qadar, malam yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Fenomena ini selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan umat Muslim, terutama saat Ramadan tiba.

Namun, perbedaan pendapat tentang kapan tepatnya malam ini jatuh seringkali membuat banyak orang ‘pusing’.

Promo

Ada yang mengatakan malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, ada pula yang meyakini malam ini bisa terjadi kapan saja. Lalu, mana yang benar?

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Promo

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”

Ayat ini menjelaskan betapa istimewanya malam Lailatul Qadar. Namun, kapan tepatnya malam ini terjadi?

Rasulullah SAW memberikan petunjuk dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Carilah malam Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan.”

Hadis ini menjadi dasar bagi banyak ulama yang meyakini bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29.

Namun, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar bisa berpindah-pindah setiap tahun, sehingga tidak bisa dipastikan secara pasti.

Perhitungan 10 Hari Terakhir Ramadan

Berdasarkan hadis di atas, banyak ulama menganjurkan umat Muslim untuk lebih giat beribadah pada sepuluh hari terakhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil.

Berikut perhitungan 10 hari terakhir Ramadan yang bisa menjadi panduan:

1. Malam ke-21 Ramadan: Malam ini menjadi awal dari sepuluh hari terakhir Ramadan. Banyak yang meyakini bahwa Lailatul Qadar bisa jatuh pada malam ini.

2. Malam ke-23 Ramadan: Malam ini juga sering dianggap sebagai salah satu kemungkinan terjadinya Lailatul Qadar.

3. Malam ke-25 Ramadan : Malam ini menjadi pertengahan dari sepuluh hari terakhir Ramadan. Beberapa ulama menyebutkan bahwa Lailatul Qadar sering terjadi pada malam ini.

4. Malam ke-27 Ramadan : Malam ini dianggap sebagai malam yang paling kuat kemungkinannya untuk menjadi Lailatul Qadar. Banyak umat Muslim yang memfokuskan ibadah pada malam ini.

5. Malam ke-29 Ramadan: Malam terakhir dari sepuluh hari terakhir Ramadan juga tidak boleh diabaikan. Meskipun jarang, Lailatul Qadar bisa saja terjadi pada malam ini.

Perbedaan Pendapat yang Membingungkan

Meskipun ada petunjuk dari Rasulullah SAW, perbedaan pendapat tentang kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi tetap saja membuat banyak orang bingung.

Beberapa ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan secara pasti, karena Allah SWT sengaja menyembunyikannya untuk menguji kesungguhan umat Muslim dalam beribadah.

Imam Syafi’i, misalnya, berpendapat bahwa Lailatul Qadar bisa berpindah-pindah setiap tahun. Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Imam Muslim:

الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ لَمْ يَقْدِرْ فَلَا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي

“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Jika ada di antara kalian yang lemah atau tidak mampu, maka janganlah ia kalah pada tujuh malam terakhir.”

Hadis ini menunjukkan bahwa Lailatul Qadar tidak selalu jatuh pada malam yang sama setiap tahun.

Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk beribadah dengan sungguh-sungguh pada seluruh sepuluh hari terakhir Ramadan.

Tips Menemukan Lailatul Qadar

Meskipun perbedaan pendapat tentang kapan Lailatul Qadar terjadi bisa membuat pusing, ada beberapa tanda yang bisa dijadikan pedoman untuk mengenali malam istimewa ini.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Imam Muslim:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ بَلْجَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَتَهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada pagi harinya, matahari terbit dengan cahaya yang lemah dan kemerahan.”

Selain itu, ada juga tanda-tanda lain seperti suasana malam yang tenang, hati yang merasa damai, dan mimpi-mimpi indah yang dialami oleh sebagian orang.

Jangan Pusing, Fokus pada Ibadah!

Perbedaan pendapat tentang kapan Lailatul Qadar terjadi seharusnya tidak membuat kita pusing.

Justru, ini adalah kesempatan untuk lebih giat beribadah selama sepuluh hari terakhir Ramadan.

Dengan memperbanyak shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa, kita bisa meraih keberkahan malam Lailatul Qadar, kapan pun itu terjadi.

Allah SWT sengaja menyembunyikan malam ini agar umat Muslim terus bersemangat dalam beribadah. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Muzzammil ayat 20:

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam, atau sepertiganya, dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu. Karena itu, bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an.”

Jadi, jangan pusing dengan perbedaan pendapat. Fokuslah pada ibadah dan raihlah keberkahan malam Lailatul Qadar, kapan pun itu terjadi! (Red)

Penulis: Nashrul Mu’minin, Content Writer Yogyakarta

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like