
SUARAMUDA, SEMARANG – Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting dalam membentuk karakter dan kesadaran sosial masyarakat, terutama di negara yang demokratis seperti Indonesia.
Urgensinya semakin terlihat mengingat perkembangan zaman yang terus bergerak pesat, dengan berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, kemajuan teknologi, serta masalah sosial dan politik yang membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat.
Pertama, Pendidikan Kewarganegaraan menjadi fondasi untuk membangun rasa cinta tanah air dan identitas nasional.
Dalam konteks Indonesia yang kaya akan budaya dan keberagaman, pendidikan ini mengajarkan pentingnya toleransi, kerja sama, dan saling menghargai perbedaan. Hal ini sangat relevan dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.
Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga berfungsi untuk memperkenalkan dan mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Ini penting agar masyarakat memiliki pemahaman yang jelas tentang peran mereka dalam sistem demokrasi, seperti hak memilih dalam pemilu, kewajiban membayar pajak, dan partisipasi dalam kegiatan sosial atau politik.
Tanpa pemahaman yang baik tentang kewarganegaraan, seseorang bisa terjebak dalam sikap apatis atau bahkan eksklusif terhadap masyarakat lain.
Pendidikan Kewarganegaraan juga berperan dalam memperkuat demokrasi.
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar negara dan bagaimana sistem politik bekerja, warga negara dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan dan bertindak secara rasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ini juga penting dalam menghindari penyebaran hoaks dan berita palsu yang dapat merusak tatanan sosial dan politik negara.
Secara keseluruhan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah elemen kunci dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, bertanggung jawab, dan memiliki rasa solidaritas tinggi.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks ini, Pendidikan Kewarganegaraan harus terus diperkuat agar setiap individu dapat berkontribusi dengan positif dalam perkembangan negara dan dunia. (Red)
Penulis: Ahmad Arif Rifai, mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Yogyakarta