
Oleh: Shofiyah Rahmatiya Hamidah *)
SUARAMUDA, SEMARANG — Di era modern saat ini, Indonesia mengalami banyak sekali permasalahan tidak hanya dalam bidang ekonomi maupun politik tetapi juga dalam hal moral.
Nilai-nilai moral pada masyarakat salah satunya pada anak bangsa mulai mengalami kemunduran.
Hal ini dapat di lihat dari maraknya perilaku-perilaku kurang baik yang dilakukan oleh anak bangsa seperti bullying, ujaran kebencian terhadap guru, kekerasan, tawuran, perilaku tidak senonoh bahkan pembunuhan dan lain sebagainya.
Dalam situasi yang mengkhawatirkan ini, Pendidikan Pancasila hadir sebagai solusi dalam membentuk, memperbaiki, dan mengembalikan nilai-nilai karakter pada diri anak bangsa di era modern.
Pancasila sebagai pedoman hidup memiliki sila sila yang didalamnya terkandung nilai moral yang relevan untuk ditanamkan sebagai karakter anak bangsa sejak dini.
Pada sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengajarkan pentingnya keimanan dan toleransi beragama. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” menamkan perilaku empati serta kasih sayang terhadap sesama.
Sila ketiga “persatuan Indonesia” menanamkan perilaku semangat kebersamaan dalam menjalani kehidupan.
Sila keempat “ kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” menanamkan sikap demokratis dalam diri sebagai warga negara.
Serta sila kelima “keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” memberikan dorongan untuk berperilaku adil dan juga bertanggung jawab.
Sebagai Solusi
Dengan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila inilah yang menjadikan sebagai langkah strategis di saat moral anak bangsa mengalami kemunduran yang dampaknya tak hanya dirasakan oleh individu tetapi secara bersama dalam menghadapi masa depan negara.
Pendidikan Pancasila dapat menjadi Langkah pasti untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter kuat dan bermoral tinggi. Seperti visi di sekolah tempat saya pernah belajar dahulu “unggul dalam prestasi mulia dalam akhlak”.
Pendidikan Pancasila yang efektif harus melibatkan pendekatan kontekstual serta pengaplikasian secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini agar anak memiliki pemahaman yang mendalam dan menghayati setiap nilai yang terkandung pada kelima sila Pancasila tersebut.
Peran Bersama
Peran keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat menjadi sangat penting dalam pembentukan moral anak bangsa. Dengan teladan utamanya ialah orang tua dalam ligkungan keluarga, sehingga orang tua perlu memberikan contoh dengan menunjukkan moral yang baik.
Dalam menghadapi segala tantangan saat ini sudah semestinya Pancasila mendapat perhatian lebih dari semua kalangan.
Serta, mmenjadikan pendidikan Pancasila bukan sebagai pilihan yang suatu saat dapat dilupakan, tetapi menjadi keharusan demi terwujudnya Indonesia dengan anak bangsa yang berkepribadian luhur.
Dengan Pancasila sebagai pedoman hidup akan menjadikan anak bangsa yang tumbuh menjadi generasi penerus yang unggul dan mampu menghadapi permasalahan di masa depan; tanpa kehilangan jati diri bangsa dan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam kelima sila Pancasila. (Red)
*) Shofiyah Rahmatiya Hamidah, mahasiswa S1 Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta