promo

Kapitalisme Modern: Handphone sebagai Alat Penjajahan!

Zello Bertholomeus, Mahasiswa S-1 Pendidikan Teologi, UNKA St. Paulus Ruteng

Oleh: Zello Bertholomeus *)

SUARAMUDA, SEMARANG – Kapitalisme berhasil “mendekatkan yang jauh” melalui teknologi. Tetapi pada saat yang sama, mereka juga berhasil “menjauhkan yang dekat” dengan mengurangi intensitas interaksi sosial secara langsung.

Di tengah arus globalisasi yang sulit dibendung, hegemoni kapitalisme muncul sebagai salah satu dari sekian banyak tantangan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dunia.

Promo

Adam Smith, seorang tokoh ekonomi klasik, pertama kali mengemukakan konsep kapitalisme melalui bukunya yang berjudul “The Wealth of Nations” pada tahun 1776 di Inggris.

Saat itu, revolusi industri sedang berkembang pesat. Kapitalisme kemudian menjadi sistem ekonomi yang menekankan peran modal (kapital) dalam kegiatan usaha, seperti produksi, distribusi, dan penjualan.

Dalam sistem ini, individu atau swasta—bukan pemerintah—memiliki dan mengoperasikan properti serta bisnis untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Promo

Dalam konteks ini, kapitalisme didasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu kepemilikan pribadi, motif keuntungan, dan persaingan pasar.

Ciri-ciri sistem kapitalisme ini antara lain: (1) mementingkan kepentingan diri sendiri (self interest), (2) menjamin hak kepemilikan pribadi, (3) memberikan kebebasan penuh dalam berusaha, dan (4) mendorong persaingan bebas (free competition).

Meskipun istilah kapitalisme dalam arti modern sering dikaitkan dengan Karl Marx, sistem ini sebenarnya telah ada sejak lama, yaitu sejak munculnya sistem perdagangan yang dijalankan oleh pihak swasta.

Handphone berhasil didaya oleh sistem kapitalis dalam upaya menghegemoni dan menjajah masyarakat modern.

Indonesia dalam Bayang-bayang Kapitalisme

Di Indonesia kapitalisme telah berhasil menguasai sektor perekonomian, dan teknologi informasi melalui pengaruh-pengaruh dan dominasi.

Para kapitalis berusaha menciptakan sebuah sistem dengan tujuan mengubah gaya hidup masyarakat menjadi individualistis dan materialistik.

Masyarakat secara umum dan tanpa terkecuali menjadi target sistem ini. Kapitalisme memanfaatkan kepolosan dan prilaku konsumtif masyarakat dalam melancarkan aksi-aksinya.

Masyarakat tidak menyadari bahwa kehidupan sosial mereka telah dihegemoni dan dijajah oleh sistem kapitalis.

Kehidupan sosial masyarakat pun menjadi chaos, namun mereka tetap memilih untuk menikmati permainan cantik kapitalis, terkesan halus tapi membahayakan eksistensi manusia sebagai makhluk sosial.

Konteks modern penjajahan tidak lagi berbentuk fisik seperti halnya kolonialisme barat, melainkan melalui pengaruh sistem dan teknologi yang dimanfaatkan oleh para kapitalis. Handphone menjadi alat yang digunakan oleh para kapitalis.

Handphone: Alat Penjajahan Kapitalisme Modern

Handphone menjadi salah satu produk bukti nyata perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan masih eksis di era modern ini.

Di sisi lain produk ini juga telah menjadi alat ampuh yang digunakan oleh para kapitalis dalam memengaruhi kehidupan sosial masyarakat.

Handphone menjadi pedang bermata ganda. Di satu sisi, handphone memberikan banyak manfaat bagi para penggunanya, seperti efisiensi waktu dalam berkomunikasi jarak jauh dan menjadi media pertukaran informasi secara digital.

Namun di sisi lain, handphone juga menjadi alat yang dimanfaatkan oleh kapitalis untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat.

Harapan dan keinginan kapitalis untuk menciptakan kehidupan masyarakat individualistis dan materialistik kini terealisasikan.

Hal ini terbukti dengan semakin berkurangnya interaksi antarmasyarakat secara langsung.

Orang-orang sibuk berinteraksi dalam dunia maya dengan gadget masing-masing, sehingga muncul sifat anti-sosial dan kurangnya kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Sebagai alat penjajahan kapitalisme, handphone telah menjadi alat pengontrol bagi para penggunanya

Aplikasi-aplikasi seperti platform media sosial (Facebook, Instagram, Whatsapp dan lain sebagainya) yang ada di handphone dirancang untuk mengendalikan kesadaran dan prilaku sosial penggunanya dan menimbulkan nomophobia atau kondisi psikologis yang ditandai dengan perasaan cemas atau takut berlebihan saat jauh dari ponsel.

Sebagaian masyarakat rupanya terhegemoni oleh istilah “sosial” pada kata media sosial, sehingga secara murni mengartikan media sosial ruang interaksi dan diskusi secara daring semata.

Masyarakat belum menyadari bahwa media sosial merupakan bentuk pengawasan yang dilakukan oleh perusahan media digital.

Handphone juga berpotensi menghancurkan budaya lokal. Dengan adanya handphone, masyarakat dengan mudah mengakses informasi dan budaya dari luar.

Hal ini sangat berdampak pada gaya hidup masyarakat yang bersifat konsumtif tanpa melakukan verifikasi. Selain itu, handphone juga telah menjadi alat untuk mengumpulkan data penggunanya.

Platform media sosial menguasai data diri dan perilaku pengguna melalui proses registrasi pengguna. Demikian pula saat pengguna aktif membuat status, mengunggah foto, memberi komentar atau like.

Pada saat tersebut pengguna sesungguhnya sedang membiarkan diri terekam dan teridentifikasi oleh platform media sosial yang digunakan.

Tanpa disadari, media sosial dan mesin pencari semisal Google, Facebook, You Tube, dan lain-lain sebenarnya tengah memata-matai pengguna. Perusahan tersebut melacak dan merekam identitas diri, kebiasaan dan perilaku para pengguna.

Kapitalisme berhasil “mendekatkan yang jauh” melalui teknologi, tetapi pada saat yang sama, mereka juga berhasil “menjauhkan yang dekat” dengan mengurangi intensitas interaksi sosial secara langsung.

Masyarakat cenderung lebih menikmati kegiatan konsumsi daripada kegiatan produktif. Hal ini membuat mereka terjebak dalam sistem kapitalis yang terus menggerakkan roda perekonomian melalui permintaan dan penawaran barang serta jasa.

Akibatnya, nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial semakin tergerus oleh gaya hidup yang materialistis.

Melawan Hegemoni dan Kapitalisasi Modern

Edukasi terkait media digital, perlindungan data digital perlu diperkenalkan sejak dini. Sehingga masyarakat, dapat selektif dan mengetahui batasan dalam membagikan informasi maupun data pribadi di dunia maya.

Pemerintah juga harus secara tegas mengatur perlindungan hak pribadi pengguna. Pengguna memiliki hak untuk menghapus jejak aktifitas digital mereka sebagai bentuk kedaulatan atas data pribadi.

Selain itu memang perlu ada terhadap perusahan digital serta pembentukan media atau lembaga alternatif sebagai bentuk perlawanan dari kapitalisme pengawasan yang hanya menguntungkan sebagian orang (Azky W, 2019).

Pengaruh hegemoni dan penjajahan kapitalisme melalaui handphone hanya dapat diruntuhkan oleh kesadaran dan perilaku bijak para penggunanya.

Pengguna handphone dapat memutuskan dan menghentikan dominasi kapitalisme dalam mengontrol serta mendiktenya dengan mengatur waktu dan bijak dalam mengoperasikan alat tersebut.

Apabila para pengguna membiasakan alternatif ini, tentu akan menciptakan banyak waktu luang yang bisa digunakan untuk kembali mengkonstruksi hubungan dengan dunia nyata yang terlihat renggang—-karena gaya hidup individualis dan matrialistik sebagai dampak dari penjajahan kapitalisme.

Masyarakat kembali memperbaiki hubungan yang renggang antar satu sama lain, sebagai bukti perlawanan terhadap dominasi kapitalis.

Menggunakan handphone seperlunya berpotensi mengcounter pengaruh kapitalisme yang menjajah serta menghegemoni masyarakat.

Dengan demikian dominasi kapitalisme akan luntur seiring waktu jika masyarakat konsisten dan bijak dalam menggunakan handphone.

Masyarakat perlu lebih peka dan kritis terhadap pengaruh sistem ini agar tidak terjebak dalam gaya hidup individualistis dan materialistis yang dapat merusak tatanan sosial.

Biarlah kita yang mengendalikan handphone dan jangan biarkan handphone yang mengendalikan kita. (Red)

*) Zello Bertholomeus, Mahasiswa S-1 Pendidikan Teologi, UNKA St. Paulus Ruteng

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like