promo

Islamofobia Meningkat, Mengapa Orang-orang di AS dan Barat Membenci Umat Muslim?

Sekjen PBB prihatin terhadap meningkatkanya islamofobia dan Palestina. (AFP/Andrea Renault)

SUARAMUDA, SEMARANG – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mendesak platform teknologi daring untuk mengambil langkah dalam membatasi ujaran kebencian dan pelecehan di internet.

Hal itu dilakukan karena rasa prihatinnya terhadap meningkatnya kebencian terhadap umat Muslim di berbagai belahan dunia.

Dilansir CNN, pernyataan Guterres ini disampaikan melalui pesan video menjelang Hari Internasional untuk ‘Memerangi Islamofobia’.

Promo

Gerakan Islamofobia Meningkat

PBB dan berbagai kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia mencatat ada peningkatan Islamofobia.

Gerakan ini bias terhadap Arab, serta antisemitisme sejak serangan militer Israel yang menghancurkan Gaza—menyusul serangan mematikan yang dilakukan oleh kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Promo

“Kita sedang menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kebencian terhadap Muslim, “kata Guterres

“Mulai dari profiling rasial dan kebijakan diskriminatif yang melanggar hak asasi manusia serta martabat, hingga kekerasan terang-terangan terhadap individu dan tempat ibadah,” ujarnya, tanpa menyebutkan negara atau pemerintah tertentu melansir Reuters.

Ia menambahkan, platform daring harus menekan ujaran kebencian dan pelecehan. Katanya, semua harus bersuara menentang kefanatikan, xenofobia, dan diskriminasi.

Pandangan yang Keliru

Selama bertahun-tahun, para pegiat hak asasi manusia telah mengungkapkan kekhawatiran mengenai stigma yang dihadapi Muslim dan masyarakat Arab, akibat pandangan keliru yang menghubungkan mereka dengan kelompok militan Islamis.

Saat ini, banyak aktivis pro-Palestina, termasuk di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, mengeluhkan bahwa advokasi mereka untuk hak-hak Palestina sering kali disalah artikan sebagai dukungan terhadap Hamas.

Dalam beberapa pekan terakhir, lembaga pemantau hak asasi manusia telah merilis data yang menunjukkan rekor tertinggi insiden kebencian dan ujaran kebencian terhadap Muslim di negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan India.

Pemerintah negara-negara tersebut menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memerangi segala bentuk diskriminasi. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like