
Jakarta, SUARAMUDA – Di antara 962 kepala daerah yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Rabu (20/2/2025), terdapat sosok yang menarik perhatian.
Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah, hadir dalam momen sakral itu bukan bersama istri, melainkan didampingi oleh putri tercintanya, Sarah Aulia.
Saat kepala daerah lain menggandeng pasangan mereka, mantan Kapolda Jateng itu berjalan menuju pelantikan ditemani Sarah, gadis berusia 27 tahun yang setia mendampinginya.
Sejak kepergian sang ibu, Nurina Mulkiwati, yang wafat pada 2019 di Singapura, Sarah tak hanya berperan sebagai anak, tetapi juga menjadi sosok ibu bagi keluarganya.
Dalam persiapan pelantikan di lapangan Monas pada Kamis pagi, Sarah tampak lebih dahulu tiba.
Mengenakan baju adat Jawa, ia terlihat anggun dan dewasa. Saat bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dan istrinya, Nawal Arafah Yasin, Sarah mendapat sapaan hangat.
“Apa kabar Kak Sarah? Baik, ya?” tanya Nawal.
Sarah hanya tersenyum dan mengangguk sebelum ayahnya memanggilnya untuk segera berangkat menuju lokasi prosesi pelantikan.
Sebelum memasuki area kirab, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng ini menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Pak Luthfi menggandeng Sarah, sementara Gus Yasin menggandeng istrinya.
Setelah mengikuti rangkaian acara pelantikan selama dua jam, Luthfi dan Sarah keluar dari Istana Negara bersama ribuan kepala daerah lainnya.
Di bawah terik matahari yang menyengat, mereka berjalan berdesakan menuju area parkir.
Sejak kepergian istrinya, Ahmad Luthfi mendedikasikan hidupnya untuk merawat kedua anaknya, termasuk putranya, M. Alif Dafa (25), yang membutuhkan perawatan khusus.
Dalam berbagai kesempatan, Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa almarhumah istrinya sempat menitipkan satu pesan terakhir kepadanya.
“Ketika beliau dalam keadaan sakaratul maut, di pangkuan saya, beliau hanya berkata: ‘Saya titip Abang,’” ungkap Luthfi dengan mata berkaca-kaca.
Alif Dafa merupakan anak berkebutuhan khusus yang sejak kecil mendapat perhatian penuh dari keluarganya. Luthfi mengaku merawat putranya dengan tangannya sendiri.
“Saya urus sendiri, kadang-kadang saya mandikan, saya suapi, lalu saya berangkat kerja. Anak-anak saya di kantor pun sudah tahu,” tuturnya.
Selain itu, istrinya juga sempat berpesan agar dimakamkan di Kota Solo. “Amanat beliau kepada saya, ‘Yah, saya ingin pulang ke Solo.’ Padahal rumah kami di Semarang. Dan beliau berpesan agar saya menjaga Abang dengan sebaik-baiknya,” kenangnya.
Bagi Luthfi, merawat dan membesarkan anak-anaknya seorang diri bukanlah beban, melainkan kebanggaan. Ia menganggapnya sebagai amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.
“Ini bukan beban, tapi kebanggaan bagi saya. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak saya,” pungkasnya.