
Oleh: Mey Dwi Anggraini *)
SUARAMUDA, SEMARANG – Penulisan berita sekolah menjadi bagian efektif dalam membangun budaya literasi di sekolah. Di era informasi seperti sekarang, kemampuan menulis dan menyampaikan informasi yang akurat dan menarik menjadi keterampilan penting bagi warga sekolah.
Di era digital yang serba cepat ini, informasi berperan sebagai salah satu kebutuhan utama masyarakat. Generasi muda harus dibekali dengan keterampilan literasi yang baik untuk menghadapi banjir informasi yang tersedia di berbagai media.
Penulisan berita sekolah memberikan banyak manfaat bagi perkembangan siswa. Salah satu manfaat utamanya adalah mengembangkan kemampuan literasi. Literasi di sini bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, memahami informasi dengan baik, serta mengomunikasikannya secara efektif.
Selain itu, pelajar atau warga sekolah yang terlibat dalam kegiatan penulisan berita di sekolah juga akan terbiasa berpikir analitis dan objektif. Mereka belajar memilah informasi yang relevan, melakukan riset, serta menyajikan data secara faktual. Ini sangat penting di tengah maraknya penyebaran informasi yang belum terverifikasi atau berita bohong (hoaks) di era digital.
Membentuk Karakter Melalui Jurnalistik
Selain mengasah keterampilan menulis—-siswa melalui berita sekolah—tidak hanya belajar tentang tata cara menulis, tetapi juga memahami pentingnya kredibilitas informasi, kejujuran, serta etika jurnalistik. Jurnalistik juga berperan dalam membentuk karakter pelajar dan warga sekolah.
Dalam proses penulisan berita, siswa dan warga sekolah diajarkan untuk mematuhi prinsip-prinsip etika jurnalistik seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Mereka belajar bahwa dalam menyampaikan informasi kepada publik harus akurat dan jujur.
Lebih lanjut, manfaat utama dari media berita sekolah adalah penanaman etika jurnalistik pada warga sekolah. Dalam dunia jurnalistik, etika menjadi hal yang sangat penting, seperti menjaga objektivitas, menghindari plagiarisme, serta menghormati privasi narasumber. Dengan memahami etika jurnalistik ini, siswa belajar tanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang.
Melalui pengalaman menulis berita, warga sekolah juga diajarkan untuk mempertimbangkan dampak sosial dari informasi yang mereka sampaikan. Mereka menjadi lebih sadar akan peran penting mereka sebagai penyebar informasi di lingkungan sekolah, sehingga turut membantu menciptakan komunitas yang lebih informatif dan berbudaya literasi.
Meningkatkan Kreativitas dan Ekspresi Diri
Menulis berita sekolah juga memberikan kesempatan bagi warga sekolah untuk mengekspresikan diri. Mereka dapat menulis tentang topik-topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari di sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler, prestasi siswa, atau isu-isu sosial yang sedang hangat dibicarakan.
Berita sekolah juga bisa menjadi media bagi warga sekolah untuk mengasah kreativitas. Dengan gaya penulisan yang tepat, mereka dapat membuat berita menjadi lebih menarik untuk dibaca.
Salah satu keunggulannya adalah keterlibatan aktif warga sekolah khususnya siswa dalam setiap proses jurnalistik. Siswa memiliki kesempatan untuk terjun langsung dalam berbagai aktivitas peliputan, mulai dari menghadiri acara sekolah hingga mewawancarai guru atau sesama siswa. Hal ini membuat mereka lebih kreatif dan berekspresi dengan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap penyampaian informasi.
Mendorong Peran Aktif Warga Sekolah
Warga sekolah yang terlibat dalam penulisan berita cenderung lebih proaktif dalam kegiatan sekolah. Mereka tidak hanya bertugas sebagai pengamat, tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam kegiatan jurnalistik.
Dengan menjadi kontributor berita, warga sekolah, khususnya bagi siswa untuk lebih terlibat dalam berbagai aspek kehidupan sekolah, baik akademis maupun non-akademis.
Dalam mewadahi penulisan berita di SMP Negeri 1 Krembung, kami memiliki media informasi yang bernama Spensakre News. Media ini sudah dikembangkan sejak 20 Agustus 2023. Pada awalnya berita yang ditulis hanya ketika sekolah terdapat kegiatan penting.
Namun, seiring berjalannya waktu antusias dari warga sekolah khususnya siswa begitu besar. Sehingga tim literasi sekolah SMP Negeri 1 Krembung membuat program one day one news (satu hari satu berita).
Kegiatan penulisan berita Spensakre News secara rutin dan konsistensi merupakan kunci dalam membangun budaya literasi. Dengan mengadakan kegiatan penulisan berita secara rutin, siswa akan terbiasa menulis dan memperbaiki kualitas tulisan mereka seiring berjalannya waktu. Hal ini juga membantu menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan menarik.
Program inipun sudah diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo pada 23 Juli 2024 di SMP Negeri 1 Krembung. Penulis yang mengisi media informasi Spensakre News merupakan seluruh lapisan warga sekolah. Siswa sebagai penulis terbanyak, lalu ada guru, pustakawan, komite, dan orang tua peserta didik.
Keberadaan Spensakre News membuka peluang bagi warga sekolah untuk mengekspresikan diri melalui tulisan, sembari tetap mengikuti standar jurnalistik yang berlaku. Ini menjadi sarana penting dalam melatih warga sekolah untuk berpikir kritis dan objektif, serta melatih keterampilan menulis mereka.
Melalui penulisan berita ini, warga sekolah juga harus membacanya sebagai sumber informasi, baik yang diterbitkan secara online maupun offline (cetak). Hal ini dapat membantu mereka terbiasa dengan membaca teks informatif dan melatih kemampuan memahami teks secara kritis.
Proses Penulisan Berita Sekolah
Untuk memulai proses penulisan berita di sekolah, dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut.
1. Pembentukan tim redaksi
Membentuk tim redaksi yang dapat menjalankan proses jurnalistik, seperti pengarah, editor, dan tim fotografer.
2. Penentuan topik berita
Penentuan topik yang diangkat dapat beragam, mulai dari kegiatan sekolah, pencapaian siswa, hingga isu sosial yang relevan. Ini akan membuat berita sekolah lebih kaya dan bervariasi.
3. Pelatihan jurnalistik
Sekolah dapat mengadakan pelatihan tentang cara menulis berita, teknik wawancara, hingga etika jurnalistik. Ini penting untuk memberikan pemahaman dasar kepada warga sekolah.
4.Publikasi
Berita sekolah dapat dipublikasikan melalui berbagai media, seperti majalah sekolah, majalah dinding, website, atau bahkan platform media sosial resmi sekolah.
Penulisan berita sekolah merupakan salah satu langkah strategis dalam mengembangkan potensi literasi, kreativitas, dan karakter warga sekolah, khususnya siswa. Dengan terlibat aktif dalam kegiatan ini, pelajar tidak hanya belajar menulis, tetapi juga belajar berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang benar dan mendidik.
Dengan demikian, sekolah dapat menjadi pelopor dalam membangun budaya literasi yang kuat. Sekolah dapat membangun program penulisan berita yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi perkembangan literasi.
Pengalaman yang sudah kami bangun dalam membentuk budaya literasi ini semoga bisa menjadi inspirasi bagi sekolah yang lain dalam mengembangkan budaya literasi untuk penulisan berita.
Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga dalam dunia jurnalistik bagi warga sekolah, khususnya siswa, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas literasi dan berpikir kritis di sekolah. (Red)
*) Penulis: Mey Dwi Anggraini,Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Krembung Sidoarjo, sekaligus Pembina Literasi Sekolah