
SUARAMUDA, BANDUNG – Seakan menjadi “cita-cita”, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai dilantik Kamis (20/2/2025) langsung tancap ‘gas’ copot kepala SMAN 6 Depok.
Pencopotan itu lantaran permisifnya kepala SMAN 6 Depok yang memberikan ijin kegiatan study tour kepada para siswanya.
Dedi menegaskan kebijakan larangan study tour itu didasari pertimbangan beban siswa di wilayah Jawa Barat. Dia mewacanakan sejak sebelum dia dilantik Prabowo.
Gubernur Dedi merasa keberatan setelah membaca pemberitaan bahwa study tour di SMAN 6 Kota Depok membebankan biaya Rp3,5 juta sampai Rp 5,5 juta per siswa.
Menurutnya lebih baik siswa-siswi di Depok belajar di lingkungannya, bukan ke provinsi yang jauh.
Panjang Urusannya
Kasus imbauan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terhadap SMAN 6 Depok untuk tak berangkat Study Tour pun kini berimbas panjang.
Dilansir Tribun Jatim, Senin (24/2/2025), Gubernur Dedi mengatakan, ada 111 SMA dan 22 SMK yang melarang Surat Edaran Gubernur tentang study tour.
Dia memerintahkan UPTD dan Inspektorat menelaah sejauhmana pelanggaran yang dilakukan sekolah tersebut.
“Kami tidak segan untuk melakukan pemberhentian sementara maupun permanen (terhadap kepala sekolah),” kata Dedi, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Jawa Barat ‘Gudangnya’ Industri
Terkait studi industri yang dilakukan SMK, Dedi mengatakan, industri yang terbanyak justru ada di Jawa Barat. Industri apa saja ada di Jawa Barat.
“Kan aneh, industri banyak di Jawa Barat, orang-orang Jawa Tengah, Jawa Timur bekerja di kawasan industri Jawa Barat. Kok orang Jawa Barat studi industrinya ke luar Jabar,” katanya.
Gubernur Dedi menekan, bahwa pemerintah ingin membangun masa depan yang baik dengan sikap pendidikan yang baik. (Red)